Matilesang Raga

Matilesang Raga artinya kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri yang masih jauh dari kesempurnaan agar dapat terhindar dari setiap bentuk keangkuhan.

Dimana dalam Hindu Dharma biasanya disebutkan :
“Tetaplah Rendah Hati seberapapun tinggi kedudukan kita,
Tetaplah Percaya diri seberapapun kekurangan kita,
Dan tetaplah bersyukur dalam segala keadaan”

Serta bisa menempatkan diri sesuai dengan tempat, waktu dan /kondisi atau keadaan merupakan implementasi dalam kehidupan sehari-hari ini agar kita selalu dapat meningkatkan potensi diri.

Sejatinya kerendahan hati disebutkan merupakan salah satu tanda dari tingginya kecerdasan spiritual seseorang. 
Seorang yang tidak bisa menunjukkan sikap atau karakter rendah hati, berarti belum mencapai kedamaian dengan dirinya.

Pribadi yang rendah hati biasanya justru memandang bahwa orang lain sebagai ciptaan Tuhan memiliki keunikan dan keistimewaan, sehingga dia senantiasa membuat orang lain merasa penting. 
Karena sesungguhnya setiap pribadi adalah istimewa. 
Dan setiap orang adalah spesial, unik, dan berhak untuk dihargai. 

Manusia adalah pribadi yang harus diperlakukan khusus. Manusia adalah makhluk yang sangat sensitif. 

Jika kita meragukan hal ini, lihat diri kita sendiri dan perhatikan betapa mudahnya kita merasa disakiti atau tersinggung.

Orang yang Rendah hati akan membahagiakan hati sesama. Kalau dia seorang bapak, keluarganya akan menghormatinya dengan tulus. 
  • Kalau dia seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa merindukan. 
  • Kalau dia seorang pemimpin, tentu akan menginspirasi hati sekalian rakyatnya. 
Mari kita belajar rendah hati, dengan cara mengagumi dan mengapresiasi kelebihan saudara-saudara kita yang tidak kita miliki.

Salah satu ciri kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain. 

Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. 

Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan saja kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda kesedihan atau kesulitan. 
Dengan hanya mendengar, kita dapat memecahkan sebagian besar masalah yang kita hadapi. 
Mendengar juga berarti mau membuka diri dan menerima, suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri.

Ciri manusia rendah hati lainnya adalah senantiasa berani mengakui kesalahan dan meminta maaf jika melakukan kesalahan atau menyinggung perasaan orang lain. Manusia rendah hati adalah manusia yang sangat peduli dengan perasaan orang lain. 

Bedakan dengan mereka yang senantiasa peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Orang seperti ini bukan rendah hati, tetapi rendah diri atau tidak memiliki rasa percaya diri, sehingga dia selalu khawatir dengan apa yang akan dipikirkan atau dikatakan orang lain tentang dirinya.

Rendah hati pada hakekatnya bermakna kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan dan terhindar dari setiap bentuk keangkuhan. 
Dengan rendah hati akan mendorong terbentuknya sikap realistis, mau membuka diri untuk terus belajar, menghargai pendapat orang lain, menumbuh kembangan sikap tenggang rasa serta dapat mewujudkan kesederhanaan, penuh rasa syukur dan ikhlas di dalam mengemban hidup ini.

Demikianlah disebutkan;
Rendah hati bukan berarti merendahkan diri dan menutup diri melainkan secara aktif dapat mendengarkan, berbagi, dan berempati sehingga terjalin hubungan harmonis dua arah. [Ref/Comank Wasmika]
***