Mudha

Mudha artinya kualitas beragama itu seperti perilaku pemuda: 

Bersifat Pemberani,
Namun seringkali selalu merasa benar dan kurang mempertimbangkan pendapat orang lain.

Menjadi Benar itu penting, namun merasa benar itu tidak baik.
Kearifan akan membuat seorang menjadi benar, tetapi bukan merasa benar.

Dan adapun antara benar dan merasa benar dalam salah satu artikel Hindu Dharma disebutkan :
Orang Benar, tidak akan berpikiran bahwa ia adalah yang paling benar.
Namun sebaliknya orang yg merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinyalah yang paling benar.
Orang Benar, bisa menyadari kesalahannya.
Tetapi orang yang merasa benar, merasa tidak perlu untuk mengaku salah.
Orang Benar, setiap saat akan mulat sarira, introspeksi diri dan bersikap Rendah Hati.
Namun orang yang merasa benar, merasa tidak perlu introspeksi. karena merasa paling benar, mereka cenderung Tinggi Hati.
Orang Benar memiliki Kelembutan Hati. Ia dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja sekalipun itu dari anak kecil.
Tetapi orang yg Merasa Benar, Hatinya Keras Ia sulit untuk menerima nasihat dan masukan apalagi kritikan.
Orang Benar akan selalu Menjaga Perkataan dan Perilakunya, serta berucap penuh kehati-hatian (pelapan).
Namun orang yang Merasa Benar, berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya tanpa pertimbangan atau mempedulikan perasaan orang lain

Pada akhirnya, 
Orang Benar akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang
Namun orang yang merasa benar hanya akan disanjung oleh mereka yang berpikiran sempit, dan yg sepemikiran dengannya, atau mereka yang hanya 'sekedar ingin memanfaatkan' dirinya.

Dengan demikian disebutkan bahwa, mari terus memperbaiki diri untuk bisa menjadi benar, agar tidak selalu merasa benar.

Bila kita sudah termasuk tipe orang benar, tetaplah dalam kebenaran dan selalu rendah hati.

Dan ingatlah, 
Orang benar itu tidak akan pernah menyalahkan keyakinan beragama orang lain namun selalu menghormati perbedaan itu menjadi sesuatu yang indah,
sedangkan orang yang merasa benar dalam beragama akan selalu sibuk mencari pembenaran untuk menyalahkan keyakinan orang lain.

Demikian dikutip dalam salah satu artikel Hindu Dharma di fb dalam menjalani kehidupan beragama.

 ***