Duka Punarbawa

Duka Punarbawa adalah kelahiran kembali sebagai manusia karena beban “hutang” karma buruk
yang terlalu berat, maka seseorang akan terlahir kembali “turun tingkat” terjerumus ke dalam perjalanan atma yang buruk. 
Hal ini sangatlah tidak diharapkan, karena dalam seri karma dan samsara dikatakan bahwa sekali terjerumus ke dalam empat jalur perjalanan atma yang buruk [terjebak ratusan tahun di alam antarabhava, masuk alam-alam bawah, masuk alam-alam neraka atau terlahir kembali sebagai binatang] maka pasti akan terjepit oleh kebingungan dan kesengsaraan yang berat. 

Dalam keadaan yang seperti itu kebodohan [avidya] dan ketersesatan kesadaran [acetana] akan semakin bertambah. Akan semakin sulit bertemu jalan suci dharma, semakin sulit bertemu pengetahuan sejati, tidak paham akan hukum sebab-akibat, terseret habis oleh akumulasi karma buruknya dan semakin tenggelam dalam kesengsaraan di dalam siklus samsara yang akan sangat sulit keluar.

Sebagaimana dalam Weda (S.S.48) dinyatakan sebagai berikut:
"Adharmarucayo mandas,
tiryaggatiparayanah,
krocchram yonimanuprapya,
na windanti sukham janah.
Adapun perbuatan orang yang bodoh, senantiasa tetap berlaku menyalahi dharma; setelah ia lepas dari neraka, menitislah ia menjadi binatang, seperti biri-biri, kerbau dan lain sebagainya; bila kelahirannya kemudian meningkat, ia menitis menjadi orang yang hina, sengsara, diombang-ambingkan kesedihan dan kemurungan hati, dan tidak mengalami kesenangan.

Sedangkan orang yang selalu berbuat baik (cubhakarma), Sarasmuccaya menyebutkan: 
"Adapun orang yang selalu melakukan karma baik (cubhakarma), ia dikemudian hari akan menjelma dari sorga, menjadi orang yang tampan (cantik), berguna, berkedudukan tinggi, kaya raya dan berderajat mulia

Itulah hasil yang didapatnya sebagai pahala dari perbuatan yang baik sebagaimana ditambahkan dalam belajar punarbawa agama Hindu dalam penitisan kembali.
***