Hobi

Setiap orang punya hoby atau kesenangan masing-masing, namun dalam hidup ini ada hoby yang terbentuk dalam diri manusia melekat sejak lahir;
Namun ada juga hoby yang tercipta karena lingkungan sosial di masyarakat.

Tanpa disadari, lingkungan inilah yang paling besar pengaruhnya dalam hidup manusia, karena hoby itu bagian dari hak asasi manusia, pelarangan / pengekangan terhadap hoby itu sering dianggap salah, padahal kita ini hidup dalam suatu negara, norma / etika (hukum) wajib hukumnya dijalankan oleh semua orang agar jangan sampai melaksanakan hoby itu merugikan diri sendiri, keluarga, lingkungan dan masyarakat; 
Lebih-lebih dalam menjalankan hoby sampai menyakiti/ menyiksa mahluk hidup atau tumbuh tumbuhan, yang jelas agama (negara) mengingatkan orang-orang boleh melaksanakan hoby tapi jangan sampai muncul kesan, bersenang-senang diatas penderitaan anak, istri keluarga yang lain serta menyiksa mahluk hidup ciptaan Tuhan; 
Sebab ketika orang yang senang dan bahagia dengan hobynya, belum tentu keluarga dan lingkungan juga merasa bahagia, dampak dari melaksanakan hoby secara terus menerus tanpa kontrol, bisa membuat orang lupa dengan hak dan kewajibanya, hingga sering berakibat buruk terhadap dirinya keluarga, dan lingkungan beserta isinya.

Dalam hal konsep harmonisasi Bali dalam group Hindu Dharma di fb disebutkan, 
Tidak ada yang bisa menyetop menjalankan hoby, hanya keinginan diri sendiri yang cukup kuat untuk dapat mengendalikannya.

Karena hobi itu sangat kuat pengaruhnya terhadap mental seseorang, sehingga dikatakan setiap orang harus hati-hati terhadap hobinya. 

Hobi bilamana tidak dikendalikan niscaya akan menyedot potensi sumber kehidupan, sehingga banyak orang yang ekonominya dan kehidupan sosialnya merana gara-gara keasyikan ber- Hobi Ria.

Nah oleh leluhur orang Bali; 
Hobi ini difasilitasi dalam tradisi, baik itu hobi yang berkenaan dengan hal-hal positif maupun yang kurang.

Misalnya, 
  • Hobi berkesenian dipraktikan dalam tradisi kesenian untuk persembahan suci, sehingga berkembanglah seni kekidungan, tarian, tabuh, lukisan, patung dan sejenisnya. 
  • Sementara bagi pecinta hobi-hobi lebih keras, pada zaman dahulu diadakan musim tertentu untuk melayangan, demikian juga ada waktu-waktu tertentu saja untuk menyabung ayam dalam kaitan usai upacara disebuah pura.
Tujuan dari pentradisian hobi ini adalah untuk menjadikan orang Bali tidak larut dalam hobinya sepanjang waktu, melainkan tetap mengedepankan kewajibannya, terutama yang berumah tangga, di dalam mencari penghasilan. 
Hanya waktu-waktu tertentu saja hobi tersebut dipagelarkan dan terbungkus dalam budaya religi yang Sakral.
Dan inipun masih bagian dari Rwa Bhineda yang sama-sama berdampingan dengan tidak saling mengganggu.
***