Pada zaman dahulu dalam linguistik dan mistik dalam rajah dasa bayu disebutkan bahwa :
Diceritakan bahwa Ia mematahkan sebuah taringnya untuk digunakan sebagai alat menulis kitab suci Weda, yang akan diturunkan pada generasi-generasi berikutnya di samping secara lisan.
Maka dari itulah sampai saat ini dalam masyarakat Hindu di Bali, Dewa Ganesha dipuja sebagai dewa ilmu pengetahuan selain Dewi Saraswati.
Di sisi lain,
Pada saat Dewa Siwa menari disebutkan beliau mengeluarkan suara (14 Kata) di antaranya aiun, rlrk, aoun, aiauk, warat, lan, namnanam, jabn, gada, adas, kapacha, kopi kasasar. Transformasi bunyi inilah yang menjadi embrio terciptanya aksara Dewanegari.
***