Mental Inlader

Mental Inlander adalah mental manusia yang mudah silau pada kekayaan materi dimana pada zaman penjajah dahulu, istilah ini digunakan sebagai ejekan bagi penduduk asli atau pribumi oleh para penjajah.

Selama masa kolonial pada zaman dahulu dalam sejarah Bali di fb disebutkan bahwa, 
Ketika itu manusia pribumi dibiasakan untuk melihat ketidakjujuran para penguasa mendapatkan kekayaan materi sebagai bentuk kewajaran.
Siapa pun yang menjabat sebagai penguasa ketika itu adalah wajar berlaku curang atau korup dan wajar hidup bergelimang kemewahan
Tidak banyak yang merasa diperlakukan tidak adil, ketika kekayaan para pejabat pada masa kolonial justru mengambil apa yang menjadi hak rakyat. 
Mentalitas inlander ini terus membekas pada manusia-manusia Indonesia hingga saat ini dan bahkan telah menjelma menjadi penyakit yang sangat kronis.

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno sebenarnya pada zaman dahulu telah melihat betapa berbahayanya mentalitas inlander ini jika tidak segera diubah. 
Karena itulah Soekarno tetap menyulut kata-kata revolusi meski kemerdekaan sudah berada di genggaman bangsa Indonesia.
Soekarno memaksudkan revolusi dalam hal ini adalah revolusi mental bangsa. Mengubah mental inlander menjadi mental manusia merdeka, mental yang bebas dari kesadaran-kesadaran palsu.
***