Dukuh Jumpungan

Dukuh Jumpungan adalah seorang penguasa jaman dahulu di Nusa Penida.
  • Berkat penganugrahaan Bhatara Siwa, beliau memiliki kedigjayaan maha siddhi, maha sakti dan maha perkasa.
  • Sebagai ayah dari Ratu Gede Mecaling, Beliau Dukuh Jumpungan juga disebutkan memiliki kesaktian Kanda Sanga, mempunyai panjak (anak buah) segala serangga dan hama, Wong Samar, serta panjak lain berupa babhutan (para butha).
  • Dan memiliki seorang cucu bernama I Renggan yang memiliki sebuah perahu ajaib sebagaimana dikisahkan dalam sejarah Pura Batu Medau yang terletak di Nusa Penida.
  • Dalam silsilah Nusa Penida, Ki Dukuh Jumpungan >Melinggih: Pura Pucak Mundi >Gelar: Bhatara Siwa.
Tersebutlah sebuah kisah sebagaimana diceritakan dalam Babad Nuse Penide (fb) pada zaman dahulu tahun Saka 43, Ida Bhatara Guru turun ke bumi membawa pengikut seperti Eka Purusa, Ardenareswari, Panca Korseka, Sad Ganapati, Sapta Rsi, Nawa Dewata di sebuah tempat yang sekarang bemama Mesaap semuanya Meraga Dewata.

Dan pada tahun Saka 50, 
Ida Bhatara Siwa juga turun ke bumi bersama sakti beliau yang bernama Dewi Uma beserta pengikut seperti Tri Purusa, Catur Lokha Pala, Asta Gangga.

Ida Bhatara Siwa tedun di sebuah gunung bersama pengikutnya, yang sekarang gunung tersebut bernama Gunung Mundhi, dan di Gunung Mundhi inilah.Ida Bhatara Siwa dan Sakti Ida yaitu Dewi Uma menjelma dari Meraga Dewata menjadi manusia. Ida Bhatara Siwa menjelma menjadi seorang laki-laki, meraga seorang pandita yang bergelar Dukuh Jumpungan. 

Dari penjelmaan inilah menjadi nama Nusa Penida. Nama sebenarnya Nusa Penida adalah Manusa Pandita, manusa adalah seseorang yang bernama Jumpungan, dan Dukuh adalah seorang pandita. Dari kalimat Manusa Pandita inilah lama-kelamaan berubah menjadi Nusa Penida, dan sakti dari Ida Bhatara Siwa yaitu Dewi Uma menjelma menjadi seorang perempuan yang bernama Ni Puri, yang adalah istri Dukuh Jumpungan.
***