Kisah nyata seorang dokter specialis syaraf terkena penyakit syaraf pula.
Sang Dokter berobat kesana kemari kepada rekan rekan seprofesinya namun tidak sembuh sembuh juga dari penyakitnya.
Kemudian Sang Dokter menujumkan ( nenung ) penyakitnya ke Balian dan mendapatkan petunjuk bahwa penyakitnya tidak akan mungkin bisa disembuhkan oleh Dokter, Mantri, Balian, Pemangku, Pendeta kecuali dengan Tirta Sesuhunan di Pura Dalem.
Pak Dokter dan Keluarga sedikit sangsi dan ragu dengan hasil nujum itu karena mengingat Pemangku di Pura itu Orangnya tidak tahu Mantra sedikitpun.
Akhirnya Istri Sang dokter ke Pura membawa Sesajen ( Banten ) yang dibutuhkan untuk kepentingan permohonan tersebut. Pemangku mendoakan dengan Kata kata Bali Kepara ( Sesonteng ), kemudian memberikan satu Coblong ( Cangkir tanah ) Air kepada istri Dokter itu.
Pak Dokter dan Keluarga sedikit sangsi dan ragu dengan hasil nujum itu karena mengingat Pemangku di Pura itu Orangnya tidak tahu Mantra sedikitpun.
Akhirnya Istri Sang dokter ke Pura membawa Sesajen ( Banten ) yang dibutuhkan untuk kepentingan permohonan tersebut. Pemangku mendoakan dengan Kata kata Bali Kepara ( Sesonteng ), kemudian memberikan satu Coblong ( Cangkir tanah ) Air kepada istri Dokter itu.
Setelah meminum Air itu ternyata Kesehatan Pak Dokter berangsur angsur pulih dan kembali menjadi orang normal.
Walaupun demikian,
Pak Dokter masih tetap menyangsikan bahwa kesembuhannya itu bukan disebabkan oleh Air Suci, tapi karena obat obat Medis yang diberikan oleh teman seprofesinya.Hal seperti ini berlangsung beberapa tahun dan Sang Dokter sangat senang dan pasti datang untuk sembahyang setiap ada Odalan di Pura Dalem.
Setelah benar benar sembuh, Pak Dokter tidak mau lagi sujud bakti dihadapan Ida Bethara Sesuhunan yang berstana di Pura tersebut.Pada suatu saat, pak Dokter lagi terkena sakit, tapi bukan sakit syaraf seperti dulu, tetapi keletihan menjelang lumpuh.
Dia berobat ke Teman seprofesinya tapi tidak Sembuh pula.
Kemudian Istri Sang Dokter mempersembahkan Guru Piduka ke Pura itu. Dan Jero Mangku mendoakan lagi dengan Sesonteng ( Mantra Bahasa Bali Kepara ), dan memberikan satu Coblong Air kepada Istri Pak Dokter.
Dan Istri Pak Dokter meminumkan Air Suci tersebut kepada Sang Dokter. Kemudian Sang Dokter sembuh kembali.
Mulai saat itu sampai kini, Dia percaya dan meyakini hal tersebut.
Hal itu dapat dibuktikan ketika rombongan Pengiring Barong ( Ratu Ngurah Agung ) melintasi Jalan didepan Rumahnys Pak Dokter dan Keluarga langsung menghaturkan Sesajen kepada Beliau dan nunas Titha Ida Bethara.Beberapa hari kemudian muncul tulisan Sang Dokter di Harian Bali Post, yang menyatakan bahwa penyakit Manusia tidak mesti disembuhkan oleh Dokter dengan obat obatan yang sangat mahal.
Kadang kadang Setetes Air pun bisa menyembuhkan penyakit asalkan Orang sakit tersebut meyakini setetes Air tersebut.Sumber :
Dirangkum dari Buku Karangan
Bapak I Wayan Kardji
Gambar hanya ilustrasi
- Memohon Sesuatu tidak harus dengan Mantra, Sesonteng juga bisa yang penting yakin
- Berobat bisa kemana saja yang penting kata kuncinya adalah PERCAYA.
***
