Kamen

Kamen adalah salah satu busana adat Bali untuk putri (wanita) sebagai lambang sakti yang melingkar dari kiri ke kanan;
Dimana dalam penggunaanya disebutkan bertjuan untuk menjaga agar si laki-laki tidak melenceng dari ajaran dharma sehingga terpadunya antara unsur dharma sakti, seia sekata dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam perempuan bersanggul dikatakan selain di Bali, pada zaman dahulu kamen juga dikenal dalam istilah kemben sebagai pakaian tradisional yang menutupi tubuh wanita yang ditemukan di Jawa dan Bali, Indonesia

Sebelum kebaya menjadi umum di Indonesia, diyakini bahwa kemben adalah pakaian yang paling umum dipakai oleh wanita di Jawa kuno dan periode Jawa klasik.
Busana ini umumnya digunakan selama era Majapahit, hingga era Kesultanan Mataram.
Sampai saat ini di Bali, cara penggunaan kamen sebagai makna busana adat Bali ke Pura disebutkan bahwa :
Tinggi kamen putri kira-kira setelapak tangan karena pekerjaan putri sebagai sakti itu sangat banyak jadi putri melangkah lebih pendek. 
Setelah menggunakan kamen untuk putri memakai bulang yang berfungsi untuk menjaga rahim, dan mengendalikan emosi

Pada putri menggunakan selendang/senteng diikat menggunakan simpul hidup di kiri yang berarti sebagai sakti dan mebraya
  • Putri memakai selendang di luar, tidak tertutupi oleh baju, agar selalu siap membenahi putra pada saat melenceng dari ajaran dharma. 
  • Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan baju (kebaya) dengan syarat bersih, rapi, dan sopan.
***