Dimana dalam Adiparwa sebagaimana disebutkan :
- Beliau merupakan murid dari Bhagawan Dhomya.
- Salah satu putranya bernama Svetaketu yang mengajarkan tentang Chandogya Upanishad.
Walaupun kehadirannya seolah-olah tidak ada, namun rasanya akan selalu ada.
Karena Tuhan berada dimana-mana (wyapi wyapaka).
Dan ketika beliau masih muda yang berguru dengan Bhagawan Dhomya, dengan segala ujian dan tetap bersabar adalah kunci suksesnya.
Sang Arunika pada suatu ketika mendapat ujian, ia disuruh untuk bersawah sebelum diberikan ajaran dharma oleh Bhagawan Dhomya.
Dengan hati-hati dan penuh kesabaran sang Arunika mengerjakan tanggung jawab sawah yang diberikan kepadanya.
Sang Arunika pada suatu ketika mendapat ujian, ia disuruh untuk bersawah sebelum diberikan ajaran dharma oleh Bhagawan Dhomya.
Dengan hati-hati dan penuh kesabaran sang Arunika mengerjakan tanggung jawab sawah yang diberikan kepadanya.
Suatu ketika benih yang ditanamnya mulai tumbuh dengan subur, hingga suatu ketika hujan turun dengan lebat dan mengakibatkan air bah yang siapmenenggelamkan sawahnya.
Dengan penuh perjuangan dan usaha keras, ia berusaha membuat pematang untuk menghalangi air bah tersebut, berulangkali ia berjuang mempertahankan pematang yang mulai tidak tahan menahan air bah tersebut.
Akhirnya dalam ketidak berdayaan ia merebahkan diri dan menelentangkan tubuhnya untuk menahan pematang sawah yang sudah mulai jebol.
Siang malam ia tetap tidakbergerak hanya ada satu tujuan untuk mempertahankan sawah yang digarapnya,sebagai bentuk ketaatan dan bakti kepada sang guru.
Hingga akhirnya Bhagawan Dhomya menyaksikan perjuangan sang Arunika, kemudian beliau menyuruh sang arunika untuk bangun.
Bhagawan Dhomya bersabda ‘bangunlah engkau sang arunika, mulai saat ini namamu adalah sang Uddalaka, karena menelentangkan tubuhmu didalam air sebagai tanda bhakti kepada gurumu.Demikianlah diceritakan kisah ujian sang guru bagi para sisyanya sebelum mendapatkan ajaran tentang dharma lebih mendalam.
***