Griya

Griya adalah sebutan tempat tinggal bagi para sulinggih (khususnya untuk Brahmana Gotra);
Dan sampai saat ini peran griya disebutkan sudah seharusnya menjadi wadah dan penuntun bagi umat Hindu dalam memahami ajaran agama.
Dalam sistem pemerintahan Bali kuno, adapun nama-nama Griya tempat tinggal para Pendeta / sulinggih itu seperti disebutkan sebagai berikut :
  • Untuk Kasaiwan untuk Pendeta-Pendeta Siwa).
  • Untuk Kasogatan untuk Pendeta-Pendeta Budha).
  • Dll.
Dan dalam rangka memaknai sebuah ritual yang biasanya digelar di griya-griya sulinggih yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari adat budaya;
Dimana umat Hindu pun tidak bisa lepas dari tiga kerangka dasar agama Hindu yaitu, upacara, tatwa dan susila. 
Dan semua ini adalah bagian dari upacara yadnya.
Sampai saat ini, adat dan budaya Bali sudah berjalan dengan baik. 
Namun juga yang perlu disampaikan oleh para sulinggih atau tokoh Hindu yang kompeten adalah pemahaman umat dalam memaknai yadnya dan ritual yang digelar sebagaimana dikatakan oleh PHDI yang menyebut griya sangat berperan dalam hal memberikan pemahaman agama.
” Dan disinilah dikatakan peran griya.
Dimana para sulinggih harus dapat memberikan pemahaman dan motivasi. Kalau bisa ada dharma wacana sebelum prosesi dilangsungkan.
***