Dalam geguritan Japa Tuan dalam artikel Bracika dikatakan bahwa :
Mencari kesejatian hidup tidak mesti harus melupakan hal-hal duniawi. Justru hal-hal duniawi ini adalah alat untuk mencapai tujuan hidup.
Hal yang ragawi adalah media untuk mencari kesejatian hidup sesungguhnya.
Sang atma tidak akan dapat mencapai pembebasan sebelum ia mengambil badan sebagai kendaraan diri, meskipun nantinya ia akan usang dan tidak abadi.
Hal itu digambarkan Ni Ratnaningrat istri dari I Japa Tuan.
Ratna adalah perhiasan,
Ningrat adalah identik dengan hal-hal duniawi,
Ratnaningrat adalah hiasan duniawi. Ni Ratnaningrat akhirnya meninggal setelah menikah dengan Japa Tuan.