Hal ini dapat diamati bahwa semua agama memiliki gambar, wujud berhala atau peringatan satu nama atau lain untuk mewakili bentuk dalam meyakini keberadaan sesuatu.Diceritakan dalam Gatra Hindu, pada zaman dahulu Raja Mangal Singh pernah berkata dengan angkuh kepada Swami Vivekananda.
Saya tidak percaya pada penyembahan berhala.
Lihat, saya tidak boleh menyembah kayu, tanah, batu, atau logam, seperti orang lain. Jadi bagaimanakah nasib saya selepas saya meninggal ? begitu Mangal Singh berujar.....Swami Vivekananda menjawab, Saya rasa setiap manusia harus mengikuti agama yang diyakininya.
Analoginya pada sebuah lukisan atau gambar itu. Kemudian, Vivekananda meminta pelayan untuk membawa gambar almarhum ayah Mangal Singh yang digantung di dinding rumah itu.Vivekananda lalu mengambil gambar itu dan berkata kepada orang-orang yang berada saat itu, “Ludahi gambar ini. siapa saja boleh meludah ke gambar ini.” Semua orang yang berada di dalam ruangan itu menjadi terdiam dan memandang Swami dan Mangal Singh.
Swami mengulangi perkataannya “Ludahi gambar ini”.Lalu tuan rumahnya berteriak, “Apa yang Swamiji lakukan? Ini adalah gambar Raja kami. Kami tidak boleh melakukan hal seperti itu ” !!!!
Vivekananda pun menjelaskan, “ini cuma gambar saja. Cuma selembar kertas saja. Namun kalian enggan untuk meludah ke atasnya karena ia adalah bayangan Raja kalian. Gambar ini mengingatkan kalian tentang Raja kalian.
Oleh karena itu, meskipun ia cuma satu objek yang tidak bernyawa, kalian memberinya penghormatan yang sama kalian berikan kepada Raja kalian.”Kemudian Vivekananda berpaling kepada Mangal Singh dan berkata, “Lihatlah, tuanku; demikian juga penyembahan yang tuan sebut sebagai berhala. Berhala yang dibuat dari batu, tanah liat, logam atau kayu mengingatkan seorang pemuja tentang Tuhan Yang Maha Esa.
Berhala itu bukan Tuhan tetapi ia mengingatkan pemujaan terhadap Tuhan.
Tidak ada orang yang memuja berhala, mengatakan, “Wahai Batu, saya menyembah-Mu. Wahai Logam, tolong berkati saya................
Sama halnya seorang kepala negara menghormat kepada bendera negara, apakah bendera lebih tinggi kedudukannya dengan Presiden?
Sama halnya seorang kepala negara menghormat kepada bendera negara, apakah bendera lebih tinggi kedudukannya dengan Presiden?
Tentu tidak, itu perlambang kebesaran sebuah negara.
***