Semer adalah sumur dalam bahasa balinya yang berfungsi untuk menimba air / toya yang keberadaan pelinggih atau pelangkiran yang ada pada sumur, jeding dll disebutkan pula untuk stana Bhatara Wisnu sebagai pangraksa jagat.
Dalam Asta Kosala Kosali, disebutkan bahwa karena sumur menjadi sumber air maka ditempatkan di utara dimana Gunung berada begitu seterusnya.
Dan berkaitan dengan pentingnya keberadaan sumur ini dalam penggunaan beberapa upacara yadnya di Bali disebutkan yaitu :
- Tata cara untuk membuat sumur baru untuk keharmonisan keluarga.
- Persiapan untuk ritual sumur disebutkan menggunakan banten pemlaspasan, pecaruan, pralina, capuh awu, dan pakeleb.
- Kemudian upacaranya dipimpin oleh jro mangku.
- Banten yadnya untuk menimbun sumur juga menggunakan daksina yang dilengkapi dengan ulamnya apa saja boleh, alasnya memakai klakat sudamala sebagai kekuatan pada Purusa-Prakerti yang pada nantinya melahirkan kehidupan yang harmoni di alam ini.
- Dalam upacara tutug kambuhan untuk penyucian terhadap si bayi dan kedua orang tua si bayi. Penyucian kepada si Bayi dimohonkan di dapur, di sumur/tempat mengambil air dan di Merajan/Sanggah Kemulan (Tempat Suci Keluarga).
- Dalam catatan di Propinsi Bali dikatakan bahwa : terdapat pula sumur misterius yang hingga saat ini dikeramatkan krama Desa Pakraman Beratan Samayaji yang dipercaya sudah ada sejak abad ke-11.
***