Tengala atau Tenggala adalah peralatan tradisional untuk metekap (membajak sawah) di Bali yang menggunakan sapi sebagai penariknya.
Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali, kita tidak bisa terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali.
Pertanian di bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali.
“Metekap” adalah istilah orang Bali dalam membajak sawah mereka, peralatan tradisional yang mereka pakai terdiri dari “UGA” ditaruh pada leher kedua ekor sapi yang kemudian di ikat pada “TENGALA” dan “LAMPIT” yang berfungsi untuk membajak sawah, demikian disampaikan oleh Ayu Kartini dalam artikel kebudayaan Bali.
Tenggala sebagai warisan budaya Bali yang tetap dilestarikan sampai saat ini oleh umat Hindu di Bali biasaya tetap digunakan sebagai perlengkapan dalam upacara marerepuh yang dilengkapi dengan sebuah jempana dalam hubungannya dengan palemahan dalam mengelilingi desa dan pesisir pantai yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dipakai seperti tenggala, tulud, gawu, sapu/sampat dll serta memercikan tirta untuk membersihkan keseluruhan alam dan desa baik secara skala maupun secara niskala sehingga terjadi hubungan yang harmonis manusia dengan alamnya.
***