Sengsara atau kesengsaraan (sansekerta : sangāsra) dalam Sarasamuccaya Sloka 400 disebutkan,
Kebodohanlah asal mula kesengsaraan itu.
"Apan ikang sukhaduhkha
kabhukti, punggung sangkanika, ikang punggung, kalobhan sangkanika,
ikangkalobhan,punggung sangkanika, matangnyan punggung sangkaning sangs
Apan ikang sukhaduhkha kabhukti, punggung sangkanika, ikang punggung,
kalobhan sangkanika, ikangkalobhan,punggung sangkanika, matangnyan
punggung sangkaning sangāsra".
Dalam kutipan catatan-catatan seorang perempuan Bali disebutkan artinya,
- Sebab suka duka yang dialami, pangkalnya adalah kebodohan;
- kebodohan ditimbulkan oleh loba,
- sedang loba (keinginan hati) itu kebodohan asalnya;
- oleh karenanya kebodohanlah asal mula kesengsaraan itu.
- Dalam tatwa Jnana, kesengsaraan ini akan berpengaruh terhadap baik buruknya kehidupan manusia.
- Banyaknya ajaran spiritual palsu, hasutan, dll,
- yang nantinya juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kesengsaraan berkepanjangan di alam sapta petala.
- Tuduhan terhadap agama sebagai penyebab kebobrokan moral, penyebab kesengsaraan, peperangan, pertikaian.
- Hendaknyalah disitir sedikit demi sedikit,
- Apakah benar agama tersebut mengajarkan untuk bertingkah laku yang tidak senonoh di mata masyarakat?
Membuat pikiran menjadi tumpul, kebodohan, dan ketidak beradaban merupakan penganut-penganutnya, dan hal ini disebutkan sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya kejahatan karena adanya keadaan tempat tempat tinggal (lingkungan) yang buruk merosotkan moralitet seksuil dan menyebabkan kejahatan kesusilaan.
Seperti hasutan, dll, yang menyebabkan seseorang mengalami kesengsaraan berkepanjangan.
***