Rasa Manis

Rasa Manis (Swadu) merupakan salah satu bagian dari sad rasa sebagai simbol kehidupan yang bahagia secara lahir bathin sesuai dengan harapan dan cita-cita.
Dan pernahkah anda mendengar ungkapan “Manis akan terasa lebih manis, setelah mengecap yang pahit”?
Sebagai contoh, 
Jika seseorang bertanya kepada kita apa itu manis ? maka cara terbaik untuk menjelaskan kepada orang tersebut adalah dengan menyuruhnya untuk merasakan gula. 
Demikianlah keseimbangan lahir bathin Sthitaprajña disebutkan diperlukan di era globalisasi ini.
Thomas L. Friedman juga mengungkapkan bahwa pada era ini yang disebutnya sebagai era globalisasi dimana setiap individu sejatinya memiliki kesempatan untuk berkolaborasi sekaligus bersaing secara global dikarenakan perkembangan teknologi yang memudahkan kita untuk mengakses maupun memberikan informasi secara global. 
Dalam era ini seolah-olah dunia menjadi datar sehingga setiap individu memilikikesempatan yang sama untuk mengembangkan diri. Friedman juga mengungkapkan pentingnya globalization attitude dalam menyongsong era global ini. 
Dengan kata lain, 
Berpikirlah secara global dan bertindaklah secara lokal. Dengan cara ini kita dapat mengambilnilai-nilai positif dari era globalisasi dan menggunakannya untuk memajukan kebudayaan lokal setempat. 
Dengan demikian era globalisasi janganlah kita sikapi sebagai sebuah era dimana segala sesuatu yang ketinggalan zaman harus kita tanggalkan, melainkan suatu era dimana kita dapat memajukan nilai-nilai lokal (budaya lokal) yang luhur dengan memanfaatkan globalisasi.

Kebanyakan dari kita (generasi muda) telah terbawa oleh arus globalisasi ini dan mulai meninggalkan budaya lokal setempat yang sebenarnya masih relevan dan mempunyai nilai-nilai yang sangat luhur. 
Hal ini dikarenakan kita tidak menciptakan filter penyaring yang berupa kesadaran di dalam diri kita. Sehingga dengan mudahnya budaya dari luar masuk danmemabukkan kita. 
Dan inilah yang disebut sebagai krisis budaya, dimana kita sudah mulai tidak menghargai budaya bangsa kita sendiri dan membesarkan budaya dari luar yang belum tentu cocok bagi bangsa ini. 
Sehingga pada akhirnya, perlahan-lahan kita mulai kehilangan identitas jati diri kita sebagai sebuah bangsa yang besar. 
Dan marilah kita sebagai generasi muda Hindu mempelajari kembali budaya kita, marilah kita gunakan ajaran-ajaran Hindu dalam menciptakan filter berupa kesadaran di dalam diri kita. 
Karena kita tidak bisa menolak era globalisasi karena hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan, namun yang dapat kita lakukan adalah mengembangkan kesadaran di dalam diri kita untuk meraih cita-cita untuk kebahagiaan lahir-bathin.
***