Prasada adalah pengendalian diri dengan cara berfikir, berhati suci dan tanpa pamerih sebagai salah satu pengamalan dari dasa yama bratha yang biasanya juga diucapkan pada saat pranayama sebelum melakukan mantra puja astawa agar Tuhan memberikan kita ketenangan, kesucian dan tiada noda.
Pelaksanaan ajaran prasada ini juga dapat dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam kutipan Materi Pelajaran Agama Hindu Sd Kelas VI, disebutkan misalnya dengan contoh :
- Jujur dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati,
- Berpikir jernih, cermat dan masuk akal,
- jangan mengembangkan pikiran buruk atau berburuk sangka (negatif thinking) kepada orang lain,
- Rajin sembahyang,
- Jujur dan setia terhadap setiap tindakan,
- Berbuat yang iklas tanpa pamerih,
- Jagalah pikiran kita agar tetap jernih dan suci.
- Hindarikan pikiran dari hal-kal kotor (leteh) dan bodoh, karena pikiran yang diliputi oleh niat yang kotor dan bodoh menyebabkan manusia lebih rendah dari binatang, dll
Dalam Sukta terakhir Rig Weda juga menyebutkan bahwa, semoga setiap insan berfikir dan bersatu dalam cinta kasih yang dalam Pura dan Palinggih Hindu Bali, Prasada dibangun sebagai kelanjutan atau peralihan dari bentuk candi di Jawa dengan meru di Bali.
***