- Padahal Daksha merupakan keturunan dari Brahma,
- Namun, Mahadewa hanya tersenyum dan berkata, “Orang selalu berubah, menjadi sangat angkuh manakala seseorang mabuk kekuasaan.
- Aku tidak bisa melakukan itu.
- Manakala manusia baik menemui orang lain yang penuh ego,
- maka ego tersebut seperti awan yang menutupi Tuhan yang ada dalam dirinya.
- Itulah sebabnya aku tidak berdiri dan menghormatinya, agar dia menyadari kesalahannya yang dengan angkuh merasa orang menghormatinya dan bukan menghormati Tuhan.
- Sati sebagai istri / sakti Mahadewa yang juga merupakan putri Dhaksa,
- Akhirnya dalam diri sati terjadi perang batin dan akhirnya dia dapat memenangkan perasaan kewanitaannya dan mendatangi upacara Yajna yang diadakan tersebut.
***