Wisnu Murti (Memurti) adalah perwujudan Wisnu yang membesar dan angker wujudnya namun bermakna kedamaian.
Sebagai dewa pemelihara dalam Tri Murti, Dewa Wisnu selalu memelihara ciptaan Tuhan dengan sangat tekun. Dalam hal manusia berbuat banyak kesalahan maka nasehat-nasehat Beliau sebagai dewa bisa saja keras dan puncaknya dengan “kemarahan untuk kedamaian” dan itulah yang disebut “memurti” yang sebagaimana dijelaskan aguzblonkerz dalam artikel "Kata Mutiara Baru", disebutkan;
- Beberapa kali Wisnu “memurti”, yang tak lain dimaksudkan untuk mengembalikan alam ciptaan Tuhan maupun dari nafsu-nafsu buruk manusia.
- Jiwa dari Wisnu Murti itu sebenarnya dimaksudkan semoga masyarakat bisa terus memelihara alamnya dan jangan sampai Wisnu jadi “memurti”.
Dahulu juga diceritakan untuk menyelamatkan alam ini, Sang Hyang Wisnu memurti (membesar wujudnya) menjadi kurma yang berlidah cakra, bertaring tajam (suligi), atau (berbelai) bajra / genta yang amat utama, amat dasyat wujud kura-kura itu, besar badannya untuk berperang melawan seorang raja yang bernama Watugunung yang amat sombong dan lalim.
Saat itu Redite Kliwon, peperangan berlangsung sangat sengitnya, yang oleh oleh Batara Wisnu, Sang Watugunung dapat ditundukkan dan tergeletak di tanah (mrecapada) sehingga damailah kembali alam ini.
***