Sanggrahana artinya menjamah istri orang lain, sebagai prilaku yang bertentangan dengan sikap Upasthanigraha untuk dapat mentaati pantangan beragama.
Apalagi setelah proses pembangkitan energi dalam diri dengan sarana aksara suci selesai, seorang murid yang belajar leak pun tidak boleh melakukan aktifitas selingkuh seperti tersebut.
Sebab perbuatan ini juga disebutkan dalam paradara hukum Hindu sebagai perbuatan yang kurang senonoh terhadap istri oang lain yang juga disebutkan tidak sesuai dengan kitab Manawa Dharmasastra III. 58 & 60 yang artinya :
- “Pada keluarga dimana suami berbahagia dengan istrinya dan demikian pula sang istri terhadap suaminya, kebahagiaan pasti kekal”
- Dimana wanita dihormati disanalah para Dewa senang dan melimpahkan anugerahnya.
- Namun dimana wanita tidak dihormati tidak ada upacara suci apapun yang memberikan pahala mulia.
Begitupun menurut penuturan Ida Pedanda Made Gunung mengatakan dalam salah satu posts di Fb Hindu Bali, dosa yang tidak terampuni adalah perbuatan selingkuh.
Orang yang terjerumus dalam perselingkuhan dan sampai akhir hayatnya tidak ada perbaikan moral, dalam reinkarnasi nanti mereka akan menjelma menjadi makhluk rendah.
Sulit untuk menjelma menjadi manusia kembali, "Saya sudah membuka buku segala mantram penglukatan.
Dari 125 mantram penglukatan yang ada, tidak satu pun yang dapat digunakan untuk nglukat dosa selingkuh.
Maka itu, siap-siaplah bagi mereka yang doyan selingkuh untuk menyambut kehidupan mendatang menjadi binatang kelas rendah, seperti lintah misalnya,"
***