Panca Pada (Pancapada) adalah lima tingkat alam perasaan yang dipengaruhi oleh keadaan atman yang dalam Wrhaspati Tattwa sloka 47 sebagaimana dijelaskan oleh arwind satyani dalam semester II/Tattwa, kelima pancapada tersebut terdiri dari :
- Jagrapada, artinya bahwa saat melek, kesadaran tidak begitu tinggi.
- Dalam keadaan seperti ini atman dapat dilihat dan dirasakan dengan jelas.
- Keadaan ini disebut visva.
- Svapnapada, artinya kurang jelas, ibaratnya seperti bayangan dalam air.
- Jika air itu tenang, bayangan itu akan tampak.
- Jika air itu bergerak bayangan tidak jelas.
- Begitu pula wujud atman,
- tidak akan jelas karena semua jenis tempat seperti wujud atman.
- Keadaan ini disebut taijasa.
- Susuptapada, Ia seperti saat tidur lelap. Ia berwujud kosong, tidak sadar, nirvana, tanpa keinginan, tidak terlihat, atau teralami. Itulah penjelasan mengenai susuptapada.
- Atman kehilangan kesadaran. Ia bergabung dengan acetana. Ia tidak mengalami apa-apa, ia dalam alam tidak sadar.
- Keadaan ini disebut Sripada. Jagrapada, svapnapada, dan susuptapada adalah tempat atman. Hal ini disebut atmasamsara.
- Kesadaran dibagi bagikan diantara para dewa, manusia dan binatang. Surga dan neraka adalah perwujudannya.
- Turyapada, disebut sebagai atmasiddhi.
- Ia ada pada jagra, ada pada svapna,
- dan ada pula [pada susupta. Dia berarti melek, tertidur dan mimpi.
- Inilah yang menjadi tujuan ( visaya ) dunia.
- Turyantapada, kesadaran dan ketidaksadaran yang berkeadaan cetana dan acetana :
- Cetana bersifat hening terang penuh dengan kesadaran sedangkan
- Acetana bersiat gelap, tidak tahu dan tanpa kesadaran.
***