Wyadha

Wyadha adalah seorang penjagal hewan yang menjalankan tugas & swadharmanya dengan baik.

Diceritakan pada suatu hari seorang Sanyasin (biksuka)  muda yg telah melakukan meditasi, pemujaan dan Yoga selama bertahun-2 di dlm hutan, duduk beristirahat dibawah pohon besar yg rindang. 
Tiba-2 beberapa lembar daun jatuh menimpa kepalanya, lalu dia melihat keatas dan melihat seekor gagak dan seekor bangau sedang bertarung diatas pohon, yg membuat hati si pertapa muda ini marah sekali dan menghardik, "Berani-beraninya kamu berdua melemparkan daun-2 keatas kepalaku...?!"

Bersamaan dgn itu kilatan api keluar dr atas kepala sang Sanyasin (sebagai kesaktian dr seorang Yogi) dan membakar kedua ekor burung itu hingga menjadi abu. 
Betapa senang dan gembiranya sang Sanyasin muda ini atas kemampuan Siddhinya, yg hanya dgn sekali pandang dpt membakar burung gagak dan burung bangau itu.

Untuk beberapa waktu kemudian sang Sanyasin muda ini pergi ke kota utk meminta sedekah makanan. 
Dihadapan sebuah pintu ia berdiri dan berseru, "Ibu berilah aku makanan". Dari dalam rumah terdengar suara, "Tunggu sebentar anakku".

Sanyasin muda itu berpikir, "Sialan bener wanita ini, berani-2nya menyuruhku utk menunggu, apakah kamu belum tahu kesaktianku".

Sementara dia berpikir demikian, terdengar lagi suara dr dlm rumah, "Nak, jgn terlalu banyak memikirkan dirimu sendiri, krn disini tdk ada burung gagak atau burung bangau".

Mendengar ucapan ibu tsb, sang Sanyasin muda terheran-2, tp dia masih tetap menunggu di depan pintu. 
Akhirnya muncullah wanita tsb dr dalam rumahnya dan dgn sigap sang Sanyasin muda ini langsung bersujud di kaki wanita itu dan berkata, "Ibu, bagaimana sampai anda mengetahui prilaku diriku...??"

Ibu itu menjawab, "Anakku, aku tidak mengetahui Yogamu maupun pelaksanaan meditasimu, aku adl seorang wanita kebanyakan, aku menyuruh menunggu krn suamiku sedang sakit dan aku harus merawatnya terlebih dahulu.

Dlm seluruh hidupku aku telah berjuang utk melakukan swadharmaku (kewajibanku). 
  • Bila aku belum menikah mk aku melaksanakan swadharmaku kpd kedua orang tuaku, 
  • Dan krn sekarang aku sdh menikah mk aku melaksanakan Swadharmaku kpd suamiku, itulah semua yoga yg aku lakukan.
Dgn melaksanakan swadharmaku aku menjadi tercerahkan, shg aku dpt membaca pikiranmu dan mengetahui apa yg kau lakukan di dlm hutan tadi.

Bila engkau ingin mengetahui sesuatu yg lebih tinggi dari ini pergilah ke pasar kota dimana engkau akan menemukan seorang tukang jagal hewan (Wyadha), yg akan memberitahumu sesuatu yg akan membuatmu senang mempelajarinya.

Sanyasin muda itu berpikir, mengapa aku harus menemui seorang Wyadha....tp setelah pikirannya terbuka sedikit, akhirnya dia memutuskan utk menemui wyadha di pasar kota. 
Betapa sang Sanyasij terlihat sangat jijik dan ngeri saat melihat seorang Wyadha dgn potongan tubuh gemuk sedang memotong-2 daging hewan dgn pisaunya yg besar dan berbicara sambil tawar menawar dg pembelinya.

Sang Sanyasin muda ini bergumam, "Ya Tuhan, tolonglah hambamu ini, inikah orang yg harus kutemui utk belajar...orang ini adl penjelmaan syetan".

Tidak berapa lama si penjagal memandangnya dan berkata, "Wahai Sang Sanyasin, apakah wanita itu yg mengirimmu kemari.....???"

Silahkan duduk dahulu sampai aku selesai dgn urusanku dahulu.

Begitu selesai diajaklah sang Sanyasin ini pulang kerumah si penjagal (wyadha), setelah sampai dirumah oleh si penjagal dipersilahkan duduk dan berkata, 
"Tunggulah disini" dan dia masuk ke dlm rumah utk memandikan ayah dan ibunya yg sdh tua dan sakit-2an, menyuapi makan dan melakukan kegiatan-2 utk menyenangkan kedua orang tuanya itu, setelah itu barulah si penjagal ini menemui sang pertapa muda, "Tuan sekarang anda sdh berada di rumahku utk mencari aku, apa yg dpt kulakukan untukmu....???"

Sanyasin itu bertanya ttg Atman & Brahman, dan kemudian si Wyadha memberikan sebuah buku yg merupakan bagian dr Mahabrata, yg disebut WYADHA GITA (KIDUNG PENJAGAL), yg mengandung salah satu ajaran  dari WEDANTA.

Dengan pengetahuan semacam ini, sang sanyasin sangat heran dan bertanya , 
"Mengapa anda berada dlm tubuh seorang Wyadha, dan melakukan pekerjaan yg sangat buruk dan hina ini....??"

"Anakku, tidak ada Swadharma yg buruk dan hina, tidak ada swadharma yg tidak murni. Kelahiranku yg menempatkan aku dlm situasi dan lingkungan ini. 
Dari remaja aku belajar berdagang dan krn tidak terikat waktu, aku mencoba melakukannya dgn baik. Aku mencoba melaksanakan swadharmaku sbg kepala keluarga dan mencoba melaksanakan semuanya yg membuat ortuku bahagia.

Aku sama sekali tidak mengetahui ttg yogamu, ataupun menjadi seorang SANYASIN atau meninggalkan kesibukan ini utk pergi ke hutan., akan tetapi semua yg telah kamu dengar dan kamu lihat, telah merasuk dlm diriku melalui pelaksanaan swadharmaku yg tanpa keterikatan, sesuai dgn kedudukanku sbg seorang penjagal.
***