Blabar

Blabar adalah banjir dalam bahasa Balinya.

Dimana sehubungan dengan itu, orang bersangkutan yang terkena banjir hendaknya disebutkan harus segera mempersembahkan sesuatu seperti disebutkan blabaran kepada Tuhan atau manifestasi-Nya untuk menangkal mara bahaya yang mungkin akan menimpanya.

Diceritakan suatu hari, seorang pria yang tidak bisa berenang mengalami kebanjiran. 
Ia seorang yang percaya kepada Tuhan, rajin berdoa, dan religius

Karena banjir itu kian meninggi hingga mencapai pinggangnya, pria itu berdoa minta pertolongan Tuhan.
Tak lama, datanglah regu penolong yang mengendarai perahu karet. “Ayo, lompat ke sini,” kata mereka. Namun, pria itu menolak karena percaya Tuhan sendiri akan menolongnya. Perahu itu pun pergi.

Air terus naik hingga setinggi dadanya. Panik dan ketakutan, pria itu berdoa lagi. Kemudian, datanglah regu penyelamat kedua, menyuruhnya naik ke perahu karet. Sekali lagi ia menolak. “Tidak apa-apa,” katanya. “Tuhan akan menolong saya.”

Ketinggian air kini mencapai dagu, lalu hidungnya. Pria itu terus berdoa, hingga datanglah regu penolong ketiga yang menggunakan helikopter. Namun, pria itu bersikeras menolak dengan alasan Tuhan pasti menolongnya.

Singkat cerita, pria ini meninggal karena tenggelam. 

Dalam perjalanan menuju alam baka, ia bertemu Tuhan dan bertanya, “Tuhan, aku sudah berdoa supaya Engkau menyelamatkan aku. Mengapa tidak menolongku?”
Tuhan berkata, “Aku sudah kirimkan dua perahu karet dan satu helikoper untukmu, tapi kau menolak pertolongan-Ku.”

Cerita diatas sering kita jumpai di kehidupan kita, mungkin dikehidupan kita sendiri.
  • Doa kita sering kali dikabulkan dengan cara yang lain tetapi jarang disadari.
  • Kesehatan, Keluarga Rukun, Anak sehat, Orang tua Panjang umur, dimudahkan dalam bekerja, dll adalah jawaban Tuhan yang jarang disadari.
Bersyukur dan Bahagialah. karena Hyang Widhi sangat baik terhadap kita semua. [Ref : Ketut Widiadi /Hindu fb].
***