Pengubes-ubes

Pengubes-ubes adalah pengantar sekaligus pembuka jalan bagi roh yang meninggal menuju ke alam Sunia Loka atau Swarga Loka.

Pada saat upacara Ngaben, di dalam perjalanan ke setra selalu disertai oleh burung Cendrawasih yang kalau di Bali disebut Manuk Dewata yang diyakini berasal dari alam para dewa (Bird of Paradise).

Manuk Dewata berbentuk burung Cendrawasih yang digunakan dalam upacara Pitra Yadnya yang bertujuan untuk menyucikan atau melepas ikatan roh/atma dari badan kasar yang terbentuk dari unsur Panca Maha Bhuta dan Panca Tan Matra sebagai unsur benih kehidupan manusia.

Manuk Dewata merupakan wahana sang atma yang berfungsi untuk melancarkan perjalanan atman dari berbagai rintangan atau hambatan yang akan dialami oleh roh dalam perjalanan menghadap para dewa di alam surga
Manuk Dewata akan membantu membebaskan rintangan daripada sang roh menuju ke alam para dewa (Tuhan Yang Maha Esa) atau dalam manifestasinya sebagai Bhatara Yamadipati.
.
Dalam lontar Yama Purana Tattwa. Manuk Dewata berbentuk burung Cendrawasih. Dalam morfologi Manuk Dewata merupakan jenis spesies burung yang memiliki kemampuan otak dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari bangsa burung yang lainnya.

Demikian keterangan dari Info Mengwi (fb) terkait Cendrawasih atau di Bali dikenal sebagai Manuk Dewata adalah salah jenis burung yang disakralkan umat Hindu sebagaimana diuraikan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha Bhuwana.
***