Indriyanigraha

Indriyanigraha artinya mengekang hawa nafsu sebagai salah satu bentuk kemurnian dasa dharma dalam menjalankan kebenaran dan hidup yang bijaksana.

Dan jika melepas terlalu berat, maka kurangilah banyaknya keinginan itu agar kelak tidak terlalu banyak beban yang harus engkau lepaskan.

Seni menjadi bijaksana, ketika kita tahu apa yang harusnya dilepaskan dan tahu apa yang harusnya layak dan patut untuk dipertahankan dan diperjuangkan.

Dan kita hendaknya harus mampu untuk mengekang hawa nafsu yang berlebihan agar tak terjerumus dalam jurang kegelapan.
Hidup secara sederhana menjadi alternatif pilihan dan tidak berlebihan.

Masa sulit mengajarkanku arti kesederhanaan hidup.
  • Mereka yang gemar menyalahkan hal kurang baik yang terjadi di dalam hidup mereka, sejatinya mereka adalah manusia yang tidak mengerti dinamika alam semesta.
  • Mereka yang gemar menyalahkan masa yang kurang baik karena mereka yang selalu berharap namun kecewa.
Ingatlah
Akan selalu ada hal baik dan buruk berdampingan dan tak dapat dihindarkan.
Seperti bayangan yang selalu mengikuti mu kemana pun engkau berada,
Hal tidak baik juga akan selalu ada di sekitarmu.

Inilah pentingnya untuk kita menyadarinya sejak awal dan belajar untuk selaras dengan dinamika tersebut.

Hidup yang bahagia adalah hidup yang sederhana.
Apa yang engkau inginkan dan yang bahkan jadi obsesimu, itulah akar dari penderitaan mu saat ini.
Engkau menderita karena engkau melekat pada harapan yang baik saja dan selalu ingin menghindari ketidakbaikan yang terjadi.

Semakin engkau menghindari nya, semakin engkau akan menderita.
Hadapi saja, nikmati semua waktu itu dengan ketenangan.
Akan ada masa dimana engkau akan kehilangan dan ada masa di mana engkau akan mendapat.

Tidak baik berlebihan disaat masa baik, agar ada yang dapat engkau pakai saat masa buruk datang.
Seperti semut yang menimbun simpanan makanan untuk persiapan musim dingin/hujan. 

Kiranya demikian menjadi bijaksana untuk menjadi sederhana dalam kehidupan ini agar tetap tahan ketika masa-masa sulit sedang melandamu kelak..

//Demikian ditambahkan Ishi dalam salah satu artikel Hindu Dharma di fb.
***