Perbedaan Antara Doa dan Mantra

Sebuah doa merupakan cara umum untuk mengungkapkan isi hati kepada Tuhan.... 
Karena untuk mengungkapkan isi hati maka doa bisa diucapkan dengan bahasa apapun dengan kalimat kalimat pilihan sendiri yg paling tepat untuk mengungkapkan isi hati.

Tapi konsep mantra berbeda dengan doa... 
Dalam Hindu Dharma (ref) disebutkan bahwa mantra merupakan kode atau pasword untuk berkontak atau mengakses suatu aspek energi tertentu dari Tuhan, Ida Sanghyang Widhi Wasa

Seperti halnya pasword handphone atau komputer, dengan mengklik kode atau pasword dengan tepat maka anda bisa mengakses informasi yg ada di dalam handphone atau komputer. 
Karena sebuah mantra merupakan kode pasword maka dalam pengucapan sebuah mantra harus diucapkan setepat mungkin. 

Karena alasan itulah maka dalam prakteknya harus mantra dalam bahasa aslinya yang diucapkan bukan terjemahannya. 

Menerjemahkan mantra tentu saja boleh agar minimal tahu arti atau maksud mantra itu, tapi dalam prakteknya harus menggunakan ucapan ucapan aslinya.

Dengan demikian, mantra adalah kode pasword dalam bentuk kata kata.

Dalam praktek spiritual ada kode pasword lain yg sering digunakan untuk mengakses suatu energi Ketuhanan tertentu yaitu Yantra atau Rerajahan
Yantra atau Rerajahan adalah kode pasword dalam bentuk lukisan atau gambar. Karena merupakan kode pasword maka jangan sampai salah dalam menggambar detail dari Rerajahan. Jadi Rerajahan bisa disebut juga kode pasword dalam bentuk 2 dimensi.

Dan ada kode pasword spiritual dalam bentuk tiga dimensi yaitu Banten.... 

Banten juga merupakan kode pasword untuk mengakses suatu energi Ketuhanan tertentu.... 

Karena merupakan kode pasword maka dalam prakteknya susunan dan kelengkapan Banten juga harus tepat.... 
Tepat sesuai dg aturan susunan Banten (palelutuk).... 

Susunan Banten boleh sederhana atau rumit, yang penting tepat agar fungsi kode paswordnya berfungsi efektif sesuai tujuannya. 

Banyak orang menggembar gemborkan penyederhanaan Banten... 
Itu boleh sepanjang fungsinya untuk mengakses energi Ketuhanan berfungsi efektif, itu artinya harus sesuai dg aturan palelutuknya dan harusnya disusun oleh orang yg amat faham dalam masalah ini, jangan sembarangan.... 
Ya itu lagi agar fungsinya sebagai kode pasword untuk mengakses energi Ketuhanan berfungsi efektif.

Maka dari itu, umat Hindu Dharma disebutkan hendaknya selalu berdoa menggunakan mantra yang diawali dengan pranayama yaitu dengan cara mengatur nafas dengan baik.

Karena hidup manusia berawal dengan nafas dan kelak kehidupan juga berakhir dengan nafas. luangkan waktu setiap hari, paling minimal selama 15 menit, duduk berdoa atau sembahyang menyaksikan keluar masuknya nafas

Ini jalan untuk membuat pikiran tenang dan emosi jernih. 
Jika tekun, suatu saat akan mengerti melalui pengalaman langsung [pratyaksapramana], mengerti sebuah pengetahuan yang tidak bisa diajarkan.

***