- Agar tak ternoda keturunannya
- Tak ada yang akan mencaci maki
Tercetus melalui pikiran yang terawasi serta terkendali dengan apik...
Diolah dalam bentuk kata-kata sebagai dorongan kemudian, untuk bergegas mengecap lewat laksana yang sesuai di Jalan-Dharma...
Sebab dari sanalah moralitas itu terbentuk...
Yang menjadi dasar-pijakan dalam setiap laku-kehidupan...
Dalam kehidupan bermasyarakat seperti halnya dalam bersosial media, sopan santun (ref/fb) hendaknya disebutkan dapat diterapkan yaitu sebagai berikut :
- Jangan menelpon seseorang berturut-turut. Kalau tidak dijawab, berarti mereka sedang ada hal yang penting. Kirim pesan setelah itu dan tanyakan kapan waktu yang tepat untuk menelpon.
- Jangan sesekali memesan menu yang mahal saat ditraktir. Lebih elok, minta orang yang mentraktir untuk pilihkan menu.
- Janganlah bertanya hal2 janggal seperti ini, "Oh, belum kawin ya? Umur sudah berapa nih?", atau "Belum ada anak yah? Kan sudah lama kawin?", "Kenapa belum beli rumah?". Itu hal pribadi. Tidak perlu ditanyakan. Bukan urusan kita.
- Selalu buka dan pegangkan pintu untuk orang dibelakang kita, terutamanya orang tua atau ibu yg sedang mengendong anak. Tidaklah rugi membantu untuk memudahkan orang lain.
- Berhati-hati dalam bercanda. Tidak semua orang bisa menerima cara kita. Kalau orang tidak suka, hentikan. Jangan diulang lagi.
- Saat menerima pesan, balas walaupun terlambat atau sedang sibuk. Ingat, bukan kita saja yang sibuk. Saat mempunyai waktu, tetap balas dan mohon maaf atas keterlambatannya.
- Beri pujian di depan orang ramai, tetapi beri kritikan secara pribadi dan saat sendiri. Usahakan untuk menambah kebaikan, bukan membuka aib.
- Jangan membuat rencana di depan mereka yang tidak diajak atau diikut sertakan.
- Hormati seseorang pada nilainya, bukan jabatan atau posisi. Seorang tukang cuci layak dilayani sama seperti seorang CEO. Mereka sama-sama manusia. Layanan kita yang penuh adab adalah cerminan nilai dalam diri kita.
- Dll
***