Pulu adalah tempat penyimpanan beras yang ada di setiap
pemerajan keluarga besar dan biasanya ada pada
Palinggih Gedong Manik Galih yang merupakan salah satu bangunan untuk pemujaan dan mensthanakan dewa kekayaan yang sering disebut dengan
Bhatara Sri Sedhana.
Pulu artha artha sebagai warisan leluhur
lingga yoni ; dgn bahan pulu berisi beras sebagai symbol dewi sri kemakmuran, batu bertuliskan aksara bali ; ang, ung, mang symbol tapak kaki
Dewa Wisnu sebagai lingganya di alasi ijuk/duk sebagai alasnya batu sebagai sunannya, di alasi rantas putih kuning agar paham kangin/kauh timur/barat, dan
jinah bolong uang kepeng yg dibalut daun taru sakti/don
dadap, ental ditulisi
aksara dasa bayu sebagai pengurip dan amertha
sanjiwani memohon rejeki kepada
dewi laksmi dan
dewa kubera/kasir nya dewata ; ini nyasa tapi kerja sesuai swadharmanya tekun dan tetap doa!!
Demikian ditambahkan dalam salah satu
postingan di Instagram.
Dan dalam beberapa penggunaan sebagai sarana yadnya disebutkan sebagai berikut :
- Sesayut sugih rendah rikala negteg Pulu ngangge tatebus putih.
Beji Pura Yeh Pulu sampai saat ini berfungsi sebagai patirthan yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Orti pulu sebagai simbol permohonan amerta / kesejahteraan.
Dll