Mabebasan adalah lomba membaca dan menafsirkan kitab-kitab
Sastra.
Pada zaman dahulu, di Bali sastra
Kawi mendapat tempat istimewa di kalangan pecinta sastra. Mereka yang tergabung dalam sekaa Mabebasan atau
sekaa Makakawin dan
Pasantian dengan tekun membaca, memahami dan mengupas hasil sastra Kawi secara mendalam.
Di samping itu mereka juga disebutkan menciptakan karya-karya sastra baru yang bersumber dari
karya-karya yang telah ada sebelumnya.
Dan
Tradisi mebebasan sebagai upaya pelestarian Bahasa Bali juga disebutkan merupakan cabang seni yang bersumber pada puisi Bahasa Jawa Kuna atau Bahasa Kawi.
Bahasa Kawi sebagai bahasa pokok untuk dibaca dan ditembangkan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Bali, dan kadang-kadang diberi ulasan dengan Bahasa Bali atau Bahasa Indonesia jika situasi kontekstual menuntutunya.
***