SISI GELAP GAMA BALI DITENGAH PANDEMI

Kemarin malam seorang sahabat dari medan tiba-tiba bertanya melalui aplikasi WA,
"Bagaimana perekonomian Bali setelah pariwisata terhenti sekian bulan Pak Ngurah?"
Saya jawab dunk apa adanya,
"Halo Pak kondisi ekonomi melambat, masyarakat beralih ke sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan jasa pembuatan perangkat upakara masih berjalan"
Kemudian Beliau menanggapi, "Saya melihat sistem budaya dan agama di Bali melalui upacara memutar ekonomi masyarakat. 
Buah, bunga, janur disini tidak dapat memutar ekonomi se-masif di Bali Pak Ngurah"
Saya "merinding"...

Wow ternyata sistem upakara yang dituding membuat orang Bali miskin, bahkan dianggap bersifat "rajasik" dan oleh saudara saudara kita sendiri yang kemudian menganggap budaya luar lebih baik tidak memberi dampak kepada perekonomian disaat krisis.

Jika dimetaforakan Gama Bali adalah "Hutan" dan kita manusia adalah "Singa" kemudian virus covid sebagai "pemburu" maka apa yang disampaikan Niti Shastra benar adanya

"Singa menjaga Hutan, dan Hutan menjaga Singa. Perselisihan diantara mereka merugikan keduanya. Hutan tanpa penjaga di rusak pemburu dan singa dihutan gundul menjadi sasaran pemburu"

Saking bagusnya kearifan lokal ini dan sehari hari kita hidup di dalamnya menjadikan kesadaran kita "Gelap" dalam arti tanpa cahaya dalam shastra dikatakan kita ini seperti orang "bhuta" yang tidak mampu melihat nilai nilai lain yang melekat dalam ritual Gama Bali (Hindu yang telah terauskulturasi dengan budaya masyarakat Bali)

Demikian dikutip dari salah satu artikel IGst Ngr Putera Eka Santhosa di fb,
Hal ini disebutkan semakin menguatkan kita bahwa sistem pemerintahan di Bali berikut kelengkapan organisasi dari desa hingga organisasi keagamaan, haruslah dipercayakan kepada orang orang yang memahami filosofi yadnya sebagaimana leluhur Bali zaman dulu dan berfikir secara global (think globaly ack localy).
Dan sebagai renungan;

Memang, kita tidak tahu kapan akan berakhir wabah yang melanda dunia saat ini, & kita juga tidak tahu kapan sukses akan kita raih.
Tidak usah cemas! Karena sukses pasti datang pada mereka yang siap secara mental, tekun belajar, dan gigih mewujudkannya.
Kita bisa menolak virus mendekati kita dgn #dirumahaja atau #workfromhome
Tapi Setidaknya kita jangan menolak untuk terus berusaha..
***