Tanggung Jawab

Tanggung Jawab adalah suatu sikap yang mampu menjaga komitmen untuk dapat melaksanakan kewajiban dengan bersungguh-sungguh serta tidak lari dari masalah yang dihasilkan dari perbuatan tersebut yang dalam utsaha dharma disebutkan hendaknya rasa tanggung jawab tersebut didasari atas dharma atau kebenaran.
Dimana kesetiaan dan kejujuran sebagai unsur satya disebutkan sangat diperlukan agar nantinya kita bisa memperoleh sebuah kepercayaan yang mungkin tidak semua orang memilikinya.
Seperti halnya tercermin dalam ajaran Hindu Dharma,
Tanggung jawab terhadap hutang Tri Rna mesti dibayar sehubungan dengan keberadaan kita lahir di dunia ini agar nantinya dapat mencapai kebahagian sejati (moksa).
Dimana dalam Widya Bhuwana sebagaimana cerita Bhagawan Domya disebutkan ;
Karakter tanggung jawab hendaknya mencerminkan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. 
Selain itu, bertanggung jawab yaitu sikap dan perilaku yang berani menanggung segala akibat dari perbuatan atau tindakan yang telah dilakukan. 
Ini diwujudkan dalam perilaku yang konsekuen dan tuntas dalam melaksanakan sesuatu, konsisten, dan diharapkan penyelesaiannya dapat dilakukan sampai akhir. Sikap tanggung jawab (responsibility) maksudnya mampu mempertanggungjawabkan serta memiliki perasaan untuk memenuhi tugas dengan dapat dipercaya, mandiri dan berkomitmen (Zubaedi, 2011:78).

Dan sikap tanggung jawab juga ditekankan dalam kitab suci RegWeda X. 53. 8 sebagai berikut:
Asmanvati riyate sam rabhadhvam uttisthata pra tarata sakhayah, Atra jahama ye asann asevah sivan vayam uttaremabhi vajan.
Terjemahannya:
“Wahai teman-teman, dunia yang penuh dosa dan penuh duka ini berlalu bagaikan sebuah sungai yang alirannya dirintangi batu besar (yang dimakan oleh arus air) yang berat. 
Tekunlah, bangkitlah dan seberangilah ia. 
  • Tinggalkan persahabatan dengan orang-orang tercela dan tidak bertanggung jawab. 
  • Seberangilah sungai kehidupan untuk pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran”. 
Sesuai dengan petikan mantra di atas, bahwa hendaknya manusia dapat melewati ujian hidup ini yang diibaratkan seperti aliran sungai yang penuh dengan batu sebagai rintangannya. 
Manusia harusnya berani bertanggung jawab pada perbuatan atau tindakan yang telah dilakukan, sebab orang-orang suci akan meninggalkan orang yang tidak bertanggung jawab dan lepas tangan dari segala persoalan.
Demikian sebagai renungan dalam menjalankan swadharma hidup di dunia ini.
***