Porosan Silih Asih bermakna pada saat penganut Hindu Bali menghaturkan
persembahan harus dilandasi oleh hati yang
welas asih serta tulus kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa Nya, demikian pula dalam hal kita menerima anugerah dan
karunia Nya.
Dan sebagai tambahan dalam artikel
acara Agama Hindu oleh Ni Made Sukrawati disebutkan bahwa dalam porosan silih asih ini terdapat sarana daun sirih yang bermakna penghormatan kepada Hyang Widhi.
Mengingat unsur-unsur yang ada dalam porosan silih asih itu seperti: pinang, daun sirih, dan kapur, ini mengandung makna sebagai lambang pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti yakni tiga macam kekuatan Tuhan dalam melindungi dan menganugerahi umatnya.
***