Dan seberapa banyak dari kita yang telah berulang kali jatuh pada permasalahan yang sama?
Sama seperti ujian di sekolah, ujian adalah pengulangan dari apa yang telah kita pelajari, dan jika kita tidak berhasil maka kita harus meremidi atau mengulang kembali agar berhasil melalui ujian tersebut.
Sementara pada ujian kehidupan, disana tidak ada kelas ataupun guru yang jelas. Karena itu seringkali kita merasa bahwa kita adalah gurunya, dan kita merasa apa yang telah kita lakukan adalah benar.
Jika memang benar, maka tidak menjadi masalah.
Akan timbul masalah ketika hal itu tidak benar namun kita merasa benar, lalu masalah itu terjadi berulang-ulang dan kemudian kita berteriak apa yang salah??
Kita perlu untuk belajar, ya kita perlu belajar dari kesalahan yang ada dan kita juga perlu belajar dari orang lain yang bisa kita percaya.
Karena sepandai dan sehebat apapun kita, tetaplah kita memerlukan orang lain untuk kita belajar darinya.Setelah belajar, maka kita harus mau untuk berubah. Karena tanpa perubahan, maka jangan pernah berharap bahwa kita akan mendapatkan hasil yang berbeda dikemudiannya.
Selama kita tidak belajar dan menguasainya maka hal tersebutlah yang menguasai kita sehingga tidak ada yang berubah di masa depan.Dan dengan kemampuan timbang menimbang, intuisi, intelek, kearifan, yang bisa mengendalikan pikiran,
sehingga pikiran diharapkan dapat mengendalikan panca indra, serta keputusan dan tindakan yang akan diambil juga dari pertimbangan akal budi, mempertimbangkan akibat baik buruknya di masa depan.
***
