Naga Taksaka

Naga Taksaka (Kaang) adalah naga bersayap sebagai simbol angkasa atau melambangkan atmosfer bumi sebagaimana digambarkan pada singgasana padmasana yang berbentuk menyerupai kursi dan dengan keindahan seni rupa, Naga Taksaka (yang bersayap) itu dilukiskan dengan dua ekor Naga Taksaka yang disebutkan dalam kutipan artikel Parisada Hindu Dharma pada Konsep Pemujaan dalam Padmasana.

Naga Taksaka dengan sayapnya dalam beberapa kisahnya diceritakan :
Tersebutlah juga dahulu dalam kisah lahirnya Wisanggeni, Sang Naga Taksaka dan Naga Wisesa mereka mempunyai cita-cita menguasai seluruh dunia,

Bahkan Suralaya pun akan ditaklukan. Niat mereka diketahui oleh Batara Guru. Untuk mencegah niat mereka, Batara Brahma diperintahkannya untuk membakar Rimba Kandawa.
Maka, pergilah Batara Brahma ke Rimba Kandawa. Tak membutuhkan waktu lama,ia telah melihat pohon-pohon rindang di bawahnya. Terkesan seram. Itulah di Rimba Kandawa.

Dari langit ia menukik ke bawah. Bagaikan tenggelam di lautan hijau, Batara Brahma memasuki rimba tersebut. Beliau segera merapal Aji Brahmasastra, suatu ajian berupa sambaran api yang keluar dari tubuh pemiliknya. Ia akan membakar Rimba Kandawa, sesuai perintah ayahnya.
Namun, saat ia sedang merapalajian tersebut, Naga Taksaka dan Naga Wisesa datang. “ Batara Brahma, apa maksudmu membakar rimba ini? “
“ Naga Taksaka dan Naga Wisesa, aku membakar rimba ini untuk menghentikan niat kalian menaklukan dewata. Kecuali kalian mau membatalkan niat kalian “
“ Kami tidak akan membatalkan niat kami, Suralaya harus kami kalahkan “, demikian dikatakan oleh Sang Naga.
Demikianlah disebutkan Naga Taksaka dalam simbol dan kisahnya pada sebuah babad sebagai salah satu daftar pustaka sejarah.
***