Allah

Secara Etimologi kata Allāh (الله) dikatakan berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (Tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan" sebagaimana disebutkan dalam Wikipedia, Allah yang wajib disembah.

Sama halnya dalam istilah Hindu Dharma juga disebutkan;
Para Dewa atau disebut ilahi merupakan sinar suci dari Ida sanghyang Widhi Wasa yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing; 
Misalnya disebut Trimurti sebagai inkarnasi Tuhan dalam mencipta, memelihara dan melebur alam ini.
Allah SWT berfirman : 
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. 
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Konon versi lain terkait kepuk yang tumbuh besar tepat di tengah makam Siti Khotijah merupakan jelmaan sisir atau pendok atau tusuk konde yang dikenakan Siti Khotijah. Pendok itu, atas karomah yang diberikan Allah SWT, berubah wujud menjadi pohon keramat. Keberadaan pohon itu membuktikan bahwa Siti Khotijah atau Raden Ayu Pamecutan memiliki karomah melebihi manusia biasa.
***