Mpu Bekung yang bergelar Danghyang
Siddhimantra adalah putra kedua dari Mpu Tantular yang disebutkan dalam silsilah dan kisah bhagawanta dari Mpu Bekung yang dalam perjalanan beliau ke Bali dalam sejarah Pura Segara Giri Dharma Kencana, bagaikan Dewa Brahma wibawa serta kesaktian beliau yang diceritakan,
Saat itulah beliau dengan kesaktiannya membelah Pulau Jawa dan Bali. [Seperti yang dikisahkan dalam Babad Arya Pinatih]
Dalam babad Manik Angkeran, julukan dengan istilah bekung diberikandisebutkan karena Danghyang Siddhimantra tidak bisa mempunyai putra sehingga beliau disebut dengan Mpu Bekung.
Kemudian beliau bergelar Danghyang Siddhimantra disebabkan memang beliau pendeta atau Bhujangga yang sakti serta bijaksana.
Beliau
menjadi sesuhunan sakti Bhujangga luwih (Junjungan
sakti, pendeta yang bijaksana) di kawasan Bali
ini tatkala itu. Perihal gelar Ida Mpu Bekung
menjadi Danghyang Siddhimantra, akan diceriterakan
di bawah ini
Diceriterakan, Ida Mpu Bekung berkeinginan untuk memiliki putra yang akan menjadi penerusnya kelak. Karena itu beliau melaksanakan upacara homa, memuja Sanghyang Brahmakunda Wijaya.
Karena kesaktian beliau, dan karena permohonannya itu, beliau dianugerahi manik besar yang keluar dari api homa tersebut. Kemudian nampak keluar bayi dari tengah-tengah api pahoman itu.
Anak itu kemudian diberi nama
Ida Bang Manik Angkeran. Artinya: Bang dari
merah warna api itu. Manik dari manik mutu manikam
yang menjadi anugerah, dan Angkeran dari keangkeran
pemujaan sang pendeta yang demikian makbulnya.
Demikian asal mulanya Ida Mpu Bekung memiliki seorang putera bernama Manik Angkeran yang setelah remaja disekolahkan di Bali.
Demikian asal mulanya Ida Mpu Bekung memiliki seorang putera bernama Manik Angkeran yang setelah remaja disekolahkan di Bali.
***