Dewa Matahari

Dewa Matahari yang dalam peradaban Bali dikenal dengan sebutan yaitu :
  • Bhatara Surya sebagai kekuatan dalam menjaga kestabilan dan keseimbangan matahari dengan pancaran sinarNya agar selalu dapat menyinari dan menjaga semua yang ada di alam ini.
  • Disebut Siwa Raditya yang merupakan pancaran sinar suci siwa dalam kekuatanNya untuk menyinari dan menjaga yang ada di alam ini.
Sanggah Surya atau disebut Sanggah Natah atau Sanggah Pangijeng dalam catatan susila dewi disebutkan berfungsi untuk menyinari semua yang ada di pekarangan itu atau menjaga semua yang ada di pekarangan itu. 
Dan merupakan saksi Agung dari segala apa yang kita perbuat.
Dengan pengastawa di sanggah natah dalam pemaparan artikel julisastrawan99 disebutkan dapat diucapkan mantra antara lain:“Ong Ang Ung Mang, Ong Ciwa Rekaprastika ya namah Swaha” 
Pemujaan sebagai bentuk rasa bhakti yang dilakukan berkaitan dengan pemujaan Surya Sewana disebutkan dilakukan pada waktu matahari terbit dan matahari terbenam yang pada zaman dahulu menjadi ciri penganut Sekte Sora dengan Kuta Mantra dalam dimensi kehidupan manusia sebagai mantra yang utama dalam pemujaan kepada Ciwa sebagai dewa matahari, yang berbunyi “Om hram, hrim, sah, pramaciwaditya ya namah”. 
Demikian disebutkan pemujaan kepada dewa matahari agar beliau selalu dapat menyinari dan menjaga semua yang ada di alam ini.
Dan dalam berbagai seni pahat misalnya pada motif hias nekara disebutkan bahwa :
Burung merak juga dihubungkan dengan pemujaan kepada dewa matahari yang dipandang sebagai simbol keabadian dan kemuliaan.
***