Tidak perlu harus kaya untuk melakukan kebaikan

Diceritakan pada suatu hari sopir² angkot saling menyalip, utk berebut penumpang... 

Tak jauh didepan angkot yg kutumpangi, ada seorang ibu dan 3 orang anaknya berdiri di tepi jalan...

Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...

Saat angkot yg kutumpangi berhenti, si ibu bertanya :

“Dik, lewat terminal bis ya?” 

Sopir menjawab : “Ya bu”.

Si ibu tak segera naik, berkata lirih :

“Tapi saya ber-3 dengan anak-anak tidak punya ongkos.”

Sambil tersenyum, sopir itu menjawab :

 “ Tidak apa-apa bu, naik saja. ”.

Si ibu tampak ragu,

Sang sopir mengulangi perkataannya :

“Ayo bu, naik saja, tidak apa-apa.”

Disaat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, sopir yang satu ini rela 4 seat kursi penumpang nya di gratiskan...

Sampai di terminal bis, 4 orang penumpang itu pun turun, dan mengucapkan trimakasih kepada sang sopir.

Namun di belakang ibu itu, ada seorang penumpang pria turun dan membayar.

Ketika Sopir akan memberi kembalian, pria itu berkata :

“ Itu untuk Ongkosku dan 4 orang penumpang tadi... _"Teruslah jadi orang baik ya dik"_ kata pria tersebut seraya menyalami sopir angkot muda itu...

  • “Seorang ibu yg jujur...”
  •  “Seorang sopir yg baik hati...”
  • “Seorang penumpang yg dermawan...”

Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...

Dan sebagai renungan dikatakan :

"Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat, Marilah kita terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebajikan... 

Demikian diceritakan Bu Jero Suci dalam salah satu artikel Hindu di fb, maka dari itu disebutkan bahwa : 

“ Tidak perlu harus kaya untuk melakukan kebaikan ... ” 

Dan dengan pikiran yang ringan dan terang itu disebutkan merupakan ciri orang sattwam.

***