Praṇadatta

Praṇadatta adalah hutang jiwa seorang anak kepada orang tuanya;

Sebagai dharma baktinya terhadap orang tua, hendaknya seorang anak disebutkan berkewajiban memelihara kelanjutan hidup orang tunya.

Dan "Muliakan Orang Tuamu Sebelum Terlambat".

"KISAH SEORANG PEMUDA DAN AYAHNYA".
Dikutip dari artikel Sui Hok dalam Hindu di fb (ref)

Diceritakan, pada suatu hari seorang pria muda membawa ayahnya yg tua dan agak pikun ke sebuah restoran terbaik di kota tempat tinggalnya. 
Namun ketika makan, tangan sang ayah gemetar sehingga banyak makanan tumpah dan tercecer mengotori meja, lantai dan bahkan bajunya sendiri. Beberapa pengunjung restoran, terutama pasangan muda, melirik sinis melihat situasi tsb.

Saat itu sang pemuda tetap tenang. Tak merasa malu. Juga, tdk ada perasa jijik dgn apa yg telah dilakukan ayahnya. 

Ia  membantu dgn sabar dan menanti dgn setia ayahnya menikmati hidangan. Setelah selesai, sang pemuda menuntun ayahnya ke kamar mandi, membersihkan tubuh dan pakaiannya. 

Dari sana, sang pemuda menuntun dan mendudukkan ayahnya kembali di kursi. Selanjutnya, dgn tenang ia membersihkan makanan yg tercecer di atas meja dan lantai.

Usai membayar tagihan pd kasir restoran, sang pemuda menghampiri ayahnya, dan menuntunnya keluar.

Namun sang pemilik restoran yg sedari tadi mencermati rentetan kejadian itu, bergegas keluar menyusul sang pemuda. "Terima kasih, anda telah meninggalkan sesuatu yg berharga di restoranku", kata pemilik restoran seraya menepuk bahu sang pemuda.

Tak paham maksud ungkapan si pemilik restoran, sang pemuda balik bertanya,"Memangnya barang berharga apa yg aku tinggalkan?"

Pemilik restoran menyahut,
"Engkau telah meninggalkan 'pembelajaran' yg sangat mahal pd kami semua, tentang luhurnya nilai berbakti ke pada orangtua."

Saudara-saudaraku. Perlakuan sang pemuda patut dipuji. Seburuk apapun rupa maupun kondisi orangtua, mereka layak dan hrs dihormati. 
Bukankah semua agama  dan adat istiadat kita masing-masing menegaskan bakti dan berterima kasih pd orangtua adalah wajib hukumnya ?

Ya, kita lahir, besar dan jadi "orang" karena orang tua.
Semoga kita lebih mengasihi, menghormati dan mencintai orangtua kita
Semoga Semua Mahluk Berbahagia....
***