Pengaruh Nada Suara (Intonasi) dalam Berbicara.

Nada kata-kata yang keras dan lembut bisa dinetralisir dengan hati dan rasa, karena rasa tidak pernah bohong dan suara hati adalah hasil dari olah pikir kita sendiri.

Dan mengatur berbicara dengan bijak akan menyelesaikan segala hal dengan baik dan tidak menimbulkan masalah baru. Sebagaimana dikatakan Agung Murjaya dalam salah satu artikel Hindu di fb.

Diceritakan pada suatu hari, seorang tukang kayu buta huruf menerima sepucuk surat. Ia bingung dengan surat itu. Ia tidak biasa menerima surat sehingga menjadi cemas.
Maka ia tergesa2 menuju ke penjual daging kenalannya, yang punya watak keras, untuk minta tolong dibacakan surat.

“Ini surat dari putramu,” seru si tukang daging.
Begini bunyinya, “Ayah, aku sakit dan tidak punya uang sesenpun,tolong kirimkan aku sejumlah uang sesegera mungkin. Putramu”
Dipengaruhi oleh nada suara yang keras dan kasar dari si tukang daging, maka ia menjadi marah dan berkata, “Dasar anak tak tahu diri! Memangnya dia siapa memerintah aku, ayahnya? Jangan kira aku akan mengirimi dia sesenpun.”

Dalam kemarahannya ia kembali ke rumah. 
Tapi, di perjalanan ia bertemu sahabatnya, seorang penjahit yang bersuara lembut.Ia pun bercerita tentang surat tadi. “Coba kau lihat sendiri surat putraku ini.”

Penjahit itu lalu membaca surat itu dengan suaranya yang lembut, tenang dan jelas.
Tiba2 surat itu berbunyi sangat lain. Tukang kayu itupun menjadi sedih “Oh, anakku malang,” katanya dg cemas. “Ia pasti sangat menderita. Lebih baik aku segera mengirimnya uang sekarang juga.”

Memang benar! Pesan kadang sangat tergantung pada cara penyampaiannya

Bila kita renungkan; 
Terkadang konflik yang terjadi antara saudara, pasangan, rekan kerja, sahabat, kadang bukan karena ada masalah besar dan rumit yang tidak bisa dipecahkan. Namun karena kita tidak dapat mengatur cara menyampaikannya.

Kita lebih suka memaksa, berbicara dengan nada kasar, membentak dan sebagainya.
Bagaimana mungkin orang lain akan respek terhadap kita?

Mari belajar berkata2 dengan lembut, bersikap ramah dan sopan kepada setiap orang yang kita jumpai, apakah itu saudara/keluarga kita, sahabat, orang yang lebih tua/muda, orang kaya/miskin, kepada siapapun, maka orang lainpun akan melakukan hal yang sama kepada kita.

Anak sejak kecil harus mulai diajarkan cara menghormati saudaranya sendiri dirumah, orang tua harus memberikan teladan.
Hal ini akan terbawa sampai dewasa.
Mari melangkah menuju pintu kesuksesan hidup.
***