Ala Ayuning Patemon

Ala Ayuning Patemon atau baik dan buruknya sebuah pertemuan dalam upacara pawiwahan merupakan salah satu kunci yang harus dipegang sebelum mencari Padewasan Nganten (Hari Baik Menikah).

Dengan mengetahui Hala Ayuning Patemon dari sebuah pasangan hidup, maka dapat dicarikan solusi dengan mencarikan Padewasan yang baik untuk pernikahan pasangan tersebut.
Bukan berarti ketika tahu bahwa Patemon dari sebuah pasangan ternyata hasilnya jelek, trus langsung memutuskan ikatan pasangan tersebut.

Dan adapun cara untuk mengetahui atau mencari Hala Ayuning Patemon dari sebuah pasangan menurut salah satu artikel Hindu Dharma (fb) disebutkan adalah sebagai berikut:
  • Gebogan (Penjumlahan) Urip palekadan (Kelahiran) yang laki ditambahkan (+) dengan gebogan (Penjumlahan) Urip palekadan (Kelahiran) yang wanita.
  • Hasil dari penjumlahan kedua Urip Palekadan laki dan perempuan dikurangi terus dengan 16 sampai tidak bisa dikurangi lagi (jika sudah bernilai 16 atau dibawahnya).
Urip palekadan (Urip Kelahiran) adalah Saptawara + Sadwara + Pancawara. Berikut adalah nilai dari masing-masing wewaran diatas:

Saptawara:
  • Redite/Minggu = 5
  • Soma/Senin = 4
  • Anggara/Selasa = 3
  • Budha/Rabu = 7
  • Wrespati/Kamis = 8
  • Sukra/Jumat = 6
  • Saniscara/Sabtu = 9
Sadwara:
  • Tugleh = 7
  • Aryang = 6
  • Urukung = 5
  • Paniron = 8
  • Was = 9
  • Maulu = 3
Pancawara:
  • Umanis = 5
  • Pahing = 9
  • Pon = 7
  • Wage = 4
  • Kliwon = 8
Berikut dibawah adalah Hala Ayuning Patemon berdasarkan penjumlahan Urip Palekadan Laki + Perempuan dan dikurangi terus 16. Sisa dari proses diatas akan menunjukan hasil seperti dibawah:
Jika sisanya adalah:
1 = Madia, Suka - Duka (Standar).
2 = Kawon, Lara - Miskin (Jelek).
3 = Kawon, Lara, Wirang, Sering metungkas (Jelek).
4 = kawon, Pianake Mati (Jelek).
5 = Becik Pisan, Sudha Nulus Pinih Becik (Sangat Bagus).
6 = Kawon, Sengsara Kesakitan (Jelek).
7 = Madia, Suka - Duka (Standar).
8 = Kawon, Lara Kepati-pati (Jelek).
9 = Kawon Pisan, Baya Kepati-pati (Sangat Jelek).
10 = Becik, Bikas Ratune Kapanggih, Berpengaruh, Pangupa Jiwa Becik (Bagus).
11 = Becik, Kepradnyan Pangupa Jiwa Becik (Bagus).
12 = Becik, kedepin Lati (Adung/Akur), Pangupa Jiwa Becik (Bagus).
13 = Becik, Tan Kirang Sandang Pangan (Bagus).
14 = Kawon, Tan Polih Keselamatan (Jelek).
15 = Kawon, Bekung/Tidak Memiliki Keturunan (Jelek).
16 = Becik, Nyama Braya Asih (Bagus).
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sisa dari penjumlahan Urip Palekadan dari Laki dan Perempuan kemudian dikurangi terus 16 yang baik adalah: 5, 10, 11, 12, 13, 16.
Sedangkan yang madia atau biasa-biasa saja adalah: 1 dan 7.
Dan yang jelek adalah: 2, 3, 4, 6, 8, 9, 14, 15.

Jika hasilnya adalah ternyata jelek janganlah berkecil hati, sebab disinilah fungsi Padewasan atau Wariga. Hasil jelek tersebut dapat disiasati dengan mencarikan Dewasa Ayu yang bertentangan dengan kejelekan patemon diatas.

Catatan. 
Hala ayuning petemon ini haya referensi, masalah jodoh dikembalikan kepada sang meduwe hurip (Tuhan) dan manah suci kedua pasangan melalui restu sang hyang trio dasa saksi.

***