Neraka Syuta

Neraka Syuta adalah kelahiran dari alam neraka yang dihuni oleh para atma yang diselaputi oleh karma wasana yang terlalu banyak bersifat asubha karma semasa hidupnya.

Dimana atma yang menjelma dari alam ini disebutkan akan menjadi makhluk yang nista, mengalami banyak penderitaan dalam hidup di dunia ini dengan tingkat dan keadaan penjelmaan yang berbeda-beda tergantung dari jenis Subha dan Asubha Karma yang diperbuatnya.

Banyak orang berkeyakinan bahwa Neraka merupakan sebuah tempat yang tidak diharapkan karena dipandang mengerikan, menakutkan dan penuh penderitaan.

Dalam penggambaran sorga & neraka dalam text japa tuan disebutkan bahwa neraka dicapai oleh roh-roh dari orang-orang berdosa merupakan tempat penyucian bagi roh tersebut, sehingga kelak dapat mencapai roh yang lebih mulia. 
Neraka tersebut diibaratkan seperti tempat untuk menempa logam menjadi emas murni. 
Emas yang sudah berkarat harus dibakar, digosok-gosok, dipukul, yang kelihatannya menyakiti emas tersebut, tapi justru tujuannya adalah untuk memurnikannya sehingga dapat kembali menjadi emas yang indah berkilau.

Dalam karya sastra Bali, Neraka digambarkan sebagai tegal penangsaran, batu macepak, titi gonggan, kayu curiga (Titib, 2006: 19-20). 
  • Tegal penangsaran adalah tanah tandus tempat dijemurnya roh, 
  • Batu macepak berfungsi menjepit roh, 
  • Titi gonggang merupakan jembatan yang bila dilalui akan melemparkan roh yang melewatinya ke dalam kawah naraka, 
  • Kayu curiga berupa pohon dengan daun-daunnya seperti keris yakni bila digoyangkan melukai roh-roh yang berteduh di bawahnya. 
Di Bali tempat itu diyakini berada di daerah Dalem Puri Besakih.

Sedangkan Kelahiran dari Neraka (Neraka Syuta) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Anapatya=orang yang tidak bisa mempunyai keturunan, 
  2. Akamarasa=orang yang tidak mendapatkan kenikmatan dalam persetubuhan/wandu, 
  3. Kliwa=orang yang kelaminnya dihilangkan, 
  4. Walawadi=orang perempuan yang bukan perempuan atau banci, 
  5. Kilu=orang yang gemuk bunder, 
  6. Mangsi=orang yang anggota rahasianya bengkak atau ditumbuhi daging, 
  7. Pitti=orang yang berpenyakit asma atau orang yang busung perutnya, 
  8. Kujihwa=orang yang bisu, 
  9. Anggu=orang yang berpenyakit tulang, 
  10. Mutri=orang yang membuang air kecil terus-terusan, 
  11. Bhinostha=orang sumbing, 
  12. Wadhira=tuli, 
  13. Mimatta=orang berpenyakit ayan, 
  14. Unmatta=orang berpenyakit gila, 
  15. Kustha=orang yang memiliki penyakit lepra, 
  16. Rogakuksi=orang yang memiliki penyakit perut segala macam, 
  17. Wigantika=orang yang kemasukan setan, 
  18. Khanja=orang yang pincang atau lumpuh, 
  19. Kubja=orang bungkuk, 
  20. Andha=buta, 
  21. Ekadrka=orang bermata sebelah/peceng, 
  22. Hrswa=orang kerdil atau sengkok atau anggota badanya bengkok, 
  23. Clesma=orang bicaranya tidak terang, 
  24. Knetra=orang yang berpenyakit mata 
(Subagiasta, 2007: 21-22).

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa gambaran Neraka pada intinya tempat bagi pendosa, mengerikan, tercela dan siksaan yang digambarkan menurut jenis perbuatan tidak baik yang dilakukan, sebagai tegal penangsaran, batu macepak, titi gonggan, kayu curiga dan berdasarkan cirri-ciri kelahirannya (Neraka Syuta).
***