Baik-buruknya prilaku seseorang tidak dibedakan atas warna kulit

Baik-buruknya prilaku seseorang tidak dibedakan atas warna kulit;
Ada pepatah yang menyebutkan, seperti halnya dalam kita mempersiapkan caru;
Bila ayam biying putih kuning selem brumbun diklupas kulitnya dagingnya sama. Hanya kulit luar yang membedakan sebutan ayam itu. 
Masih kah kita memperdebatkan warna kulit untuk berusaha merebut isinya ?.
Dan apapun warna kulit kita disebutkan percayalah bahwa kita adalah saudara ciptaan Tuhan.

Diceritakan Bu Jero Suci (ref), ada seorang wanita kulit putih yang hendak melakukan perjalanan dengan seorang putranya yang berusia 6 tahun. 
Mereka menaiki taksi yg dikemudikan oleh seorang pria kulit hitam.
Karena si anak tak pernah melihat orang kulit hitam sebelumnya, maka ia keheranan. Lantas ia bertanya pd ibunya, 
“Ibu, apakah orang ini bukan penjahat? Mengapa kulitnya begitu hitam?”
Sopir tadi sangat sedih mendengarnya. Saat itu pula, sang ibu berkata pada anaknya: “Paman sopir ini bukan orang jahat, dia adlh orang yg sangat baik.”

Anak terdiam sejenak, lalu bertanya lagi: “Jika dia bukan orang jahat, lalu apakah dia pernah melakukan sesuatu yalg buruk, shg kulitnya begitu hitam?”
Mendengar perkataan anak ini, mata pria kulit hitam itu berkaca2, tapi dia ingin tahu bgmn wanita kulit putih itu menjawab pertanyaan itu.
Ibu ini menjawab: 
“Dia adalah pria yg sangat baik, Nak. Bukankah bunga2 di kebun rumah kita ada yg berwarna merah, putih, kuning dan warna lainnya?”
“Benar Bu!” jawab si anak.
“Bukankah biji benih dari semua bunga itu berwarna hitam?”
Anak ini berpikir sejenak, “Benar Bu! Semuanya berwarna hitam.”
“Benih hitam itu yg memekarkan bunga2 berwarna-warni yang indah, shg dunia menjadi penuh warna-warni juga, bukankah begitu anakku?”
“Benar Bu!”
Anak ini seakan tiba2 tersadarkan dan berkata: 
“Kalau begitu pasti paman sopir ini bukan orang jahat! Terima kasih paman sopir! Anda telah membuat dunia menjadi penuh warna-warni, saya akan berdoa untukmu.”
Anak polos ini lalu mulai komat-kamit berdoa, sopir kulit hitam ini tak bisa menahan diri lagi untuk tidak mengalirkan air mata.

Penjelasan yg bijak membuat pengertian yg mendalam.
Sudah bijaksanakah kita memberikan penjelasan terhadap orang2 yg ada di sekitar?? shg menenangkan dan mendamaikan suasana, tak ada lagi saling curiga mencurigai, mencurigai, khususnya dalam kehidupan kita...

Demikianlah diceritakan, 
Apapun warna kulit kita, percayalah bahwa kita adalah saudara ciptaan Tuhan karena dibawah kulit kita adalah darah berwana merah percayalah.
***