Atma Jnana berarti menyadari akan hakikat diri sejati (atman).
Kita datang dari Brahman, hidup dalam Brahman dan berkembang menuju kesadaran akan kemanunggalan dengan Brahman.
Kita terus mencari-cari kebenaran, padahal kita ada dalam kebenaran itu. Karena Brahman adalah keseluruhan keberadaan, termasuk diri kita sendiri, hanya saja kita tidak menyadarinya.
Sesungguhnya kita bukanlah badan kita, kita bukanlah pikiran kita dan kita bukanlah ke-aku-an kita.
Terbebaskan adalah realitas alami kita. Sesungguhnya kita sudah dan selalu bebas.
Ibarat permata yg diselimuti lumpur dan tanah.
Permata itu selalu ada disama. Tapi untuk menemukannya kita perlu menyingkirkan lumpur dan tanah-tanahnya.
Sama dengan kita cukup hanya menyingkirkan samskara (kesan-kesan pikiran) dan ahamkara (ke-aku-an) yg sudah berumur sangat lama.
Karena ketika lumpur dan tanahnya disingkirkan permatanya kelihatan.
Setidaknya dalam hidup ini kita bisa meningkatkan kesadaran kita berevolusi menuju kesadaran yg lebih tinggi.
Dari rasa takut menuju ketabahan, dari mementingkan diri sendiri menuju penuh kebaikan, dari prasangka buruk menuju kerelaan, dari kemarahan menuju welas asih, dari kebencian menuju perdamaian, dari keinginan menuju pelepasan (moksa), dari kegelapan menuju penerangan.
Postingan ini diambil dari berbagai sumber dalam Hindu Dharma di fb, semoga ada manfaatnya. Salam cinta kasih penuh rasa welas asih.
Om Santih, Santih, Santih, Om.