Sebagai ungkapan rasa terimakasih dimana dalam indik karya memungkah dan ngenteg linggih disebutkan bentuknya bisa bermacam-macam, misalnya makanan, pakaian, perlengkapan sehari-hari, seperti payung lampu dan lain-lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan.
Karena dalam dimensi sosio-religius para pandita/sulinggih dibebaskan dari kegiatan ayah-ayahan desa, ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap orang suci.
Umat yang akan mengundang seorang Pinandita dan Pandita untuk menyelesaikan (muput) sebuah upacara, biasanya menghaturkan Banten Pangoleman, yang pada intinya juga disebutkan sebagai wujud penghormatan kepada orang suci yang telah mencapai kemahasucian melalui prosesi tertentu.
***