Celeng

CELENG adalah babi yang berkelamin jantan dewasa. Dimana dalam beberapa istilahnya disebutkan :
  • Jika engkau berprofesi sebagai pejantan pengawin maka engkau berjuluk KAUNG.
  • Celeng Bolotan adalah sebuah istilah dalam bahasa Bali yang bermakna “selalu menjadi pihak tertuduh jika ada suatu kesalahan”, padahal belum tentu dia yang berbuat.
  • Celengan yaitu sebagai tempat menabung pada zaman dulu.
  • Dalam Aneka Ria Basa Bali disebutkan :
    • Tongos celeng medem madan gelogor / kandang
    • Tongos/ tatakan celeng ngamah madan palungan
Dalam filsafat kuno, wujud babi besar sebagai awatara dikenal dengan nama besar WARAHA, penyelamat bumi ketika alam semesta ditenggelamkan oleh maharaja asura sebagaimana diceritakan dalam satua Puyung Tutur Ngelantur Celeng Bolotan Yang selalu Menjadi Tersangka;

Di kalangan manusia Bali Hindu namamu sangat tenar.
Engkau sebagai wujud awatara, di satu sisi kau jadi sesaji untuk pengharmonisan alam semesta.
Kau telah memeriahkan pesta pora masyarakat adat. Kau telah menghidupkan “penikmatmu” sejak dahulu, bahkan sampai akhir jaman.

Eh Celeng…., engkau berperan sebagai penyangga dunia. Berkontribusi besar dalam peradaban manusia. Dalam kebudayaan engkau juga berkontribusi dalam mewujudkan BARONG BANGKUNG, penolak bala dan penyakit, penetral kekuatan jahat.
***