Tapa Wana Kerti

Tapa Wana Kerti adalah upaya menjaga kesucian hutan suci dimana tempat para yogi membuat pusat pertapaan atau pesraman sebagai bagian dari kelestarian wana kerti.
Diceritakanlah, ada seorang yogi memutuskan untuk bermeditasi sendirian disebuah danau dalam hutan yang amat asri.
Dia membawa perahunya ke tengah danau, menambatkannya di sana, menutup matanya dan mulai bermeditasi. 
Setelah beberapa jam hening tanpa gangguan, dia tiba-tiba merasakan benturan perahu lain menabrak perahu miliknya.
Dengan mata masih terpejam, 
Dia merasakan amarahnya memuncak, dan pada saat dia membuka matanya, dia siap untuk berteriak pada tukang perahu yang telah dengan sembarangan mengganggu meditasinya. 
Tetapi ketika dia membuka matanya, dia terkejut menemukan bahwa itu adalah perahu kosong yang menabrak perahunya. Perahu itu mungkin telah terlepas dan meluncur ke tengah danau.
Pada saat itu, sang yogi tersebut mendapatkan realisasi kesadaran yang luar biasa. Dia mengerti bahwa kemarahan (sifat krodha) ada di dalam dirinya; 
Ternayata itu hanya membutuhkan benturan sesuatu dari luar untuk memprovokasi kemarahan muncul dari dirinya. 
Sejak saat itu, setiap kali dia menjumpai seseorang yang menjengkelkannya atau memprovokasi dirinya untuk marah, dia akan mengingatkan dirinya sendiri, bahwa orang lain itu hanyalah sebuah perahu kosong, tak ada isinya apa-apa; 
kenapa kita harus marah? 
Karena kemarahan itu ada di dalam dirinya sendiri yang perlu dikendalikan.
***