Penebusan Dosa

Penebusan Dosa merupakan suatu kebajikan dimana orang-orang dahulu pada zaman satya yuga (atau kerta yuga) dilaksanakan dengan cara melakukan tapa yang ketat seperti yang tersurat dalam Parasaradharmasastra I.23 sebagaimana disebutkan yaitu :
“Tapah param kerta yuge", seperti diceritakan dalam kisah Lubdaka pada saat pelaksanaan Siwa Ratri sebagai malam perenungan suci.
Saat ini, menetralisir dan menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk karena perbuatan dosa yang juga dapat menjerumuskan kedalam penderitaan disebutkan juga sangat perlu.

Dimana di Bali khususnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu Dharma, dalam beberapa upacaranya disebutkan yaitu melalui upacara penebusan baik saat masih hidup maupun ketika mereka telah meninggal seperti dalam pelaksanaannya :
  • Dalam kehidupan sehari-hari disebutkan yaitu dengan cara :
    • Dengan melaksanakan sembahyang sehari-hari dengan Mantram Tri Sandhya khususnya pada bait ke-5 dapat diucapkan seperti berikut :
      • Om ksamasva màm mahàdeva
        sarvapràni hitankara
        màm moca sarva pàpebyah
        pàlayasva sadà siva

        Artinya : Ya Tuhan, ampunilah hamba HyangWidhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi.
    • Namun manusia hendaknya juga senantiasa memikirkan dalam-dalam agar jangan berbuat untuk melemahkan dirinya dengan berbuat dosa yang dapat menjauhkan hidup ini dari hidup bahagia apalagi sorga.
  • Upacara penebusan atma sang lina yang dilaksanakan saat upacara pitra yadnya berlangsung.
  • Tirtha Pabersihan dan Tirtha Penglukat Mala yaitu air suci untuk penebusan dosa dan kesembuhan akibat dari prilaku yang bertentenangan dengan Tri Kaya Parisudha.
***