Ragastri

Ragastri adalah orang yang bermata keranjang sebagai salah satu sifat dasa mala yang tidak baik.

Dan seserorang yang bermata keranjang atau lelaki hidung belang dapat saja menghancurkan rumah tangga yang telah terbina sekian lamanya seperti dikisahkan dalam cerita setitik nila berikut ini.

Dikisahkan sepasang rumah tangga yg sangat harmonis antara suami istri dan anak...
Hidup damai, saling menerima apa adanya dalam balutan rasa kasih serta kesetiaan yang tak tergantikan, hingga terasa seakan tiada seindah kehidupan mereka sekluarga....
Taat dan disiplin, hatinya tersucikan oleh kejujuran yg mereka bina dan mereka tekadkan bersama..
Sehingga setiap tempatpun menjadi tempat suci yg selalu memberikannya inspirasi berkehidupan..

Memang demikian adanya..suatu tempat akan menjadi tempat suci selagi niat niat dalam hati itu tulus .

Dan tentunya tak akan pernah ada ditemukan suatu tempat menjadi suci , ketika dipikiran dan keinginannya selalu ingin dgn kelakuan yg merusak dan menjadikan kehidupan org lain terganggu...

Demikian kerukunan dan kebahagiaan telah mewarnai kehidupan mereka...

Namun bagaikan pasang surut, 
ketika tiba tiba sang suami dan anak sakit keras sekarat dirumah sakit, hingga dgn keadaan yg maksimal tidak mencukupi pembiayaannya....

Lelah dan putus harapan telah melidas keadaannya saat pihak rumah sakit menentukan pembiayaan yg tak mungkin terjangkau olehnya..

Hidupnyapun menjadi tawar...tanpa memikirkan dirinya sendiri, sang istri pergi sana sini untuk meminta bantuan, namun tak satupun org org rela membantunya...
Hingga diantara harapan hidup atau mati...dia berdoa disuatu tempat suci..

Tuhan tunjukanlah satu jalan untuk ku...
Apa yg harus kulakukan demi keselamatan suami dan anak ku satu satunya itu...
Aku tak bisa hidup tanpa mereka...
Andaikanpun aku harus mati demi mereka aku rela..setulusnya aku rela asalkan mereka bisa selamat lahir dan batin...
Tuhan cabutlah nyawaku , atau kau buang aku keneraka yg paling hina aku rela asalkan mereka suami dan anak ku selamat lahir batin..
Tuhan...aku tak punya keinginan lain lagi kecuali keselamatan mereka berdua...
Tubuhku sudah tak berguna lagi, ketika aku mengemis meratap meminta bantuan..tapi tak ada yg perduli..

Maka aku serahkan segalanya pada mu..apun yg terjadi asalkan mereka bisa selamat lahir batin.....

Begitulah kira kira doa dan harapan sang istri hingga dia lupa makan dan minum..

Ahirnya tiba tiba seorang laki laki tua hidung belang namun kaya menghampirinya dan menyapa..
Ibu apa yg kau lakukan disini, ini tempat suci mengapa kau menangis dan terkulai seperti itu.?..tanya laki laki tua itu..
Lalu sang istri itu menceritakan kenyataan hidupnya..
Mendengar pemberitahuan sang istri tentang pristiwa dan harapannya saat itu laki laki tua itu seperti mendapat kesempatan dimana kesenangannya akan wanita akan terpenuhi...

Melihat kecantikan dan aora keindahan sang istri itu, laki laki tua itu tergiur dan kasmaran, hingga serta merta dia mewarkan bantuan secukupnya dgn syarat sang istri mau melayaninya beberapa waktu..

Sang istri itu tidak banyak berpikir lagi..pikirannya terpusat pada keselamatan suami dan anak..maka dia tak memikirkan keadaan dirinya..dia pun menerima persyaratan sang hidung belang tanpa keraguan tanpa keinginan lain...

Oleh karena bantuan pembiayaan itu suami dan anaknya selamat...
Sesaat merekapun hidup bahagia lagi, namun kemudian hal lain terjadi ketika sang suami menanyakan prihal biaya yg sang istri dapatkan..

Sang istri dgn jujur mengatakan..
Akibatnya sang suami tak terima lalau menyiksa dan mengusir istrinya..

Pergilah sang istri meninggalkan suami dan anaknya....
Dgn langkah terhuyung huyung dan menahan rasa sakit, dimana sekujur tubuhnya jadi bengkak dan memar akibat pukulan sang suami, si istri itu berjalan sambil berdoa..
Tuhan lindungilah suami dan anak ku yg sangat aku cintai..
Setitik nila telah memaksaku harus menjauh...
Kasih sayang dan kesetiaan ini telah membuatku harus menerima dan menuruti pemikiran suamiku..
Aku harus pergi dari hadapan mereka..tuhan jagalah mereka baik baik...

Nah demikian kisahnya..
Lalu seseorang menilainya bahwa sang istri sama sekali tak berdosa..
Bahkan dia adalah wanita suci karena ketulusannya ....
Niat dan hati adalah sumber nilai kejati dirian...bukan pada kejadian yg terjadi..

Apapun yg terjadi jika itu tidak disengaja, maka jiwanya tidak bertanggung jawab atas akibatnya..sebab tanggung jawab ada pada niat dan pemikiran...

Tapi org lain membantah..dan org lain itu mengambil contoh dgn kisah devi uma istrinya siva. ..
Dewi Uma dikutuk menjadi Dewi Durga karena dianggap menghianati siva karena dia menerima tawaran si pengembala...

Seorang lain lagi menjelaskan...
Sebenarnya Dewi Uma tidak tulus...
Dia menerima tawaran si pengembala setelah dia menolak dan memaki sipengembala. Sehingga nilainya Dewi Uma menerima karena terjebak keegoan..

Demikianlah dikisahkan, hendaknya sifat yang tidak baik itu dapat dihilangkan agar tidak dapat merusak kebahagiaan orang lain. 

***